Revitalisasi Balai Pertemuan, Ketua DPRD Surabaya: Memperkuat Kampung

oleh -471 Dilihat
Istimewa

KILASJATIM.COM, Surabaya: Balai Pertemuan di RW 3 Kelurahan Genting Kalianak, Kec. Asemreowo, telah disulap menjadi anyar. Atap dan dinding direhab. Bangunan dicat baru. Lantai dipasang porselin putih. Bangunan yang sebelumnya jebol disapu angin, kini berubah kuat dan gagah.

Beberapa waktu lalu, Ketua RW Jumali menggelar peresmian bersama warga masyarakat. Dihadiri Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, juga Lurah Eka Bachtiar dan Ketua LPMK Heri Budi Santoso.

“Kami bersyukur, balai RW telah diperbaiki. Terima kasih Pemkot Surabaya dan DPRD yang memperjuangkan perbaikan ini,” kata Jumali.

Adi Sutarwijono berharap balai-balai pertemuan di kampung-kampung menjadi pusat kegiatan masyarakat. Revitalisasi itu dapat memperkuat keguyuban dan kerukunan warga kampung.

“Revitalisasi balai pertemuan di kampung akan memicu antusiasme warga masyarakat, memperkuat gotong royong dan kerja sama warga kampung dalam berbagai aktivitas. Juga memperkuat aspek keamanan lingkungan,” kata Adi, Senin, 3/4/2023.

Dikatakan, DPRD Kota Surabaya bersama Wali Kota Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji berkomitmen memperkuat pembangunan di kampung-kampung.

“Kampung-kampung harus tumbuh dan berkembang di tengah kemajuan Surabaya. Kampung menjadi penopang kemajuan kota. Sehingga berbagai pembangunan di Surabaya tidak meninggalkan karakter jati dirinya, diantaranya dengan memperkuat eksitensi kampung,” kata Adi.

Di Jambangan, gotong royong warga masyarakat kampung “Geblak”, selama bertahun-tahun, telah berhasil mengubah kawasan stren kali itu menjadi tertata apik dan asri. Sehingga menjadi jujugan studi lingkungan dari berbagai daerah dan nasional. Geblak singkatan gerakan balik kanan, yakni mengubah tempat pemukiman menjadi menghadap sungai.

“Tempo hari tokoh masyarakat dan ibu-ibu penggiat kampung mengajukan tempat untuk bank sampah dan rehab balai pertemuan,” kata Adi. Selain tempat edukasi, warga kampung juga berharap dikembangkan wisata air. Kegiatan sosial ekonomi dan karang taruna difasilitasi untuk berkembang.

Baca Juga :  Evaluasi Efektivitas Penerapan Perda CSR, Komisi A DPRD Surabaya Undang Tiga BUMN

Di kampung tua Peneleh, balai RT telah direhab menjadi layak dan memadai. Dicat putih, dipadu merah. Tokoh kampung dan ibu-ibu mempunyai usulan menarik. “Kami mengajukan kursus bahasa asing untuk tour guide jika ada wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan Peneleh dan kampung Soekarno,” kata Andalusi, Ketua RT 01, RW 13 Kel. Peneleh.

“Ada berapa yang berminat,” tanya Adi. Ternyata lumayan. “Ada 25 orang. Kebanyakan anak-anak muda,” jawab Agus, Ketua RT 02. Kampung Peneleh terintegrasi dengan kampung Soekarno, yang menjadi tempat kelahiran Sang Proklamator itu di Jalan Pandean Gang 4 No. 40. Di kawasan itu terdapat situs-situs cagar budaya dan sering dikunjungi turis domestik dan asing.

Pun Balai RW 13 Kel. Peneleh sudah direhab Pemkot Surabaya. Sehingga bisa menjadi pusat kegiatan warga. “Kalau Minggu pagi, masyarakat melakukan senam pagi. Di balai ini juga diwadahi sekolah PAUD, ibu-ibu PKK, Posyandu, tempat kami berembuk untuk mencapai mufakat,” kata Syaiful, Ketua RW 13 Kel. Peneleh.

Di Balai RW 06 Kelurahan Dukuh Kupang, Adi menyerap aspirasi pembangunan yang selama ini belum terealisasi. Seperti problem banjir, perbaikan jalan, sarana dan prasaran kampung. “Warga membutuhkan perbaikan saluran air, pembangunan gorong-gorong, penerangan jalan,” kata Moh. Amin, tokoh warga.

Di Kelurahan Gununganyar, Ketua RW 01 Bambang Widjanarko mengingatkan kebutuhan warga untuk renovasi balai pertemuan sehingga bisa menjadi pusat kegiatan warga. “Renovasi sudah lama tertunda, dan hal ini sebagai komitmen Pemkot Surabaya atas dibukanya jalan MERR hingga tembus tol Juanda,” kata Ivan, panggilan Bambang Widjanarko.

Di Pacar Kembang, Tambaksari, Adi bertemu warga masyarakat. Diajukan CCTV, pavingisasi, pebaikan salurah air dan pembenahan balai RT. Dari Balas Klumprik, tokoh kampung mengajukan alat-alat kesehatan dan pemberdayaan. Juga perbaikan jalan, penerangan jalan dan perbaikan saluran air.

Baca Juga :  Tangani Kasus Anak Putus Sekolah, DPRD Minta Pemkot Surabaya Lebih Serius

Pada APBD Kota Surabaya, telah dialokasikan dana kelurahan. Diantaranya untuk memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana kampung. Juga untuk mendanai program-program pemberdayaan masyarakat. Begitu pula, dinas-dinas teknis telah pula dianggarkan pembangunan di kawasan pemukiman.

“Beragam usulan pembangunan itu menunjukkan warga kampung antusias membenahi kawasan lingkungan tempat tinggalnya. Warga kampung juga mendorong berbagai program pemberdayaan sosial ekonom, pendidikan dan kesehatan, serta kepemudaan dapat difasilotasi di APBD Kota Surabaya,” kata Adi. (ADV/nia)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.