General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Amiruddin saat meninjau jaringan tower transmisi . (kilasjatim.com/ist)
KILASJATIM.COM, Surabaya – Komitmen PLN dalam penyediaan listrik andal dilakukan dari berbagai lini. Di sisi transmisi, memastikan sistem kelistrikan aman dan andal salah satunya juga pengamanan dari jangkauan benda asing. Faktor benda asing yang berpotensi menimbulkan resiko menjadi penyebab terganggunya aliran listrik jika terkena material di Gardu Induk (GI) atau jaringan tower transmisi yaitu seperti layang-layang, ranting pohon, gangguan karena binatang, atau row yang mendekati jarak bebas SUTT/SUTET (Saluran Udara Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi).
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Amiruddin,mengatakan, pemantauan GI dan jaringan tower dilakukan secara rutin.
“Menghindari faktor benda asing yang bisa muncul kapan saja, petugas melakukan pemantauan secara rutin setiap hari. Hal ini untuk memastikan seluruh infrastruktur dalam kondisi aman, fungsi peralatan tidak terkena faktor benda asing, untuk memastikan kelistrikan aman mengawali bulan Ramadhan esok hari”, ujarbya seraya menambahkan, pekerjaan pemantauan benda asing dilakukan diseluruh lokasi wilayah kerja.
“Team PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) UPT (Unit Pelaksana Transmisi) Malang, kemarin (10/3) berhasil membersihkan sarang burung yang ada di beberapa titik MTU GI Kebonagung 150KV & 70Kv. Sarang burung ini selain berpotensi menjadi penyebab terganggunya sistem kelistrikan, juga bisa memancing hewan lainya seperti ular masuk ke area GI untuk memangsa burung yang bersarang. Pembersihan dilakukan menggunakan Hotstick sehingga tidak perlu dilakukan pemadaman listrik lebih dulu. Untuk menghindari ular ini pun, antisipasi yang dilakukan yaitu memasang disekeliling dengan kain jala sehingga ular akan terbelit disitu”, jelas Amiruddin.
Selain pemantauan dari benda asing, Amiruddin melanjutkan, PLN juga gencar menyampaikan sosialisasi jarak aman dengan tower transmisi.
“Petugas di lapangan secara proaktif menyampaikan ke masyarakat jika dalam pantauan terdapat aktivitas warga yang mendekati jarak aman dengan jaringan tower. Adanya temuan hasil inspeksi yaitu pembangunan gudang beras yang letaknya tepat berada di bawah jaringan SUTT 150 kV Probolinggo-Kraksaan menggunakan peralatan crane dengan jangkauan cukup tinggi dan rentan melampaui jarak aman (ROW) dari jaringan listrik”, tuturnya.
Amiruddin juga mengungkap dari temuan aktivitas yang mendekati jarak bebas jaringan tower transmisi, PLN segera menginformasikan hal tersebut kepada warga.
“Tim dari UPT Probolinggo mendatangi dan memberi edukasi kembali kepada pemilik dan pekerja gudang beras terhadap jarak aman aktivitas yang bisa dilakukan dan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika bekerja terlalu dekat dengan jaringan listrik. PLN juga memberikan saran untuk menambahkan grounding pada struktur rangka bangunan guna menjaga terjadinya potensi kecelakaan ketenagalistrikan pada bangunan tersebut”, papar Amiruddin.
Ajakan dan imbauan kepada warga ikut bersama PLN menjaga sistem kelistrikan andal dan upaya PLN dalam mengamankan aktivitas warga yang dekat dengan jaringan tower transmisi . PLN tetap berkomitmen memastikan sistem kelistrikan andal dengan pemantauan secara real time dan memastikan fungsi peralatan optimal, dari sisi aktivitas warga.
“Kami mengajak masyarakat juga ikut berpartisipasi menjaga kelistrikan dengan bijak bermain layang-layang tidak dekat dengan jaringan listrik, penggunaan mulsa untuk petani yang berpotensi mengenai jaringan jika terbawa angin, memerhatikan jarak aman dalam beraktivitas atau mendirikan bangunan di bawah jaringan transmisi. Semuanya kita lakukan agar selama Ramadhan ini sistem kelistrikan aman sehingga ibadah dapat dijalani dengan nyaman”, pungkas Amiruddin. (nov)