KILASJATIM.COM, Surabaya – Bandar Udara Internasional Juanda memasang 28 autogate di Terminal 2 untuk menghindari antrean penumpang yang akan pergi ke luar negeri. Hal ini diapresiasi Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono dan Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan Agus Andriyanto.
Keduanya meninjau langsung ujicoba 28 autogate di Terminal 2 keberangkatan internasional.
Adhy menyatakan bahwa fasilitas autogate ini mencerminkan komitmen dari Kantor Imigrasi Surabaya untuk memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, dan modern kepada masyarakat. “Autogate merupakan bentuk komitmen Imigrasi Surabaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa bandara,” kata Adhy disela ujicoba di Bandar Udara Internasional Juanda.
Ia juga mengungkapkan bahwa hasil peninjauan menunjukkan sistem autogate sudah berjalan dengan baik. Namun, ia menilai masih diperlukan edukasi dan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat, terutama pengguna yang belum terbiasa dengan teknologi baru ini yang rencananya mulai dioperasikan Kamis (16/11/2025).
“Bagaimana caranya agar masyarakat aware menggunakan autogate, karena secara umum bandara internasional harus banyak melakukan penyesuaian untuk mengikuti standar global,” kata Adhy.
Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan, Agus Andriyanto, menjelaskan bahwa fasilitas autogate di Bandara Internasional Juanda merupakan bagian dari pengembangan teknologi pelayanan keimigrasian yang telah diterapkan di beberapa bandara besar lainnya. Fasilitas ini memungkinkan pemeriksaan paspor secara otomatis, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan penumpang internasional.
“Jajaran Imigrasi sedang berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa penerbangan internasional. Autogate adalah salah satu wujud nyata dari komitmen tersebut.” ujar Agus.
Agus juga mengungkapkan bahwa sebelumnya teknologi ini telah diterapkan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali. Bandara Juanda kini menjadi bandara internasional keempat yang mengadopsi fasilitas ini, menyusul tren global dalam meningkatkan efisiensi layanan penerbangan internasional.
“Mudah-mudahan fasilitas ini dapat memberikan kenyamanan kepada pengguna sekaligus menunjukkan bahwa pelayanan Pemerintah Indonesia kini setara dengan negara lain di dunia,” harap dia.(FRI)
