Pemkot Mojokerto Tekankan Penguatan Sistem IT dan Digitalisasi untuk Layanan Masyarakat

oleh -1028 Dilihat

Foto: Ist/Pemkot Mojokerto

KILASJATIM.COM, Mojokerto – Pemerintah kota (Pemkot) Mojokerto menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan membahas tantangan implementasi smart city tahun 2024 di ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Rabu (20/12/2023).

Dalam kesempatan ini Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro menekankan bahwa di tahun 2024 mendatang harus dilakukan peningkatkan penggunaan IT dan digitalisasi di sektor pelayanan publik untuk mewujudkan smart city di Kota Mojokerto yang semakin terdepan.

“Dengan penggunaan IT yang maksimal maka pelayanan masyarakat akan menjadi lebih mudah, lebih dekat, dan lebih murah. Penerapan IT ini juga penting terutama dalam mengedepankan akuntabilitas, transparansi dan juga efektivitas layanan,” tegas Ali.

Tak hanya di sektor layanan publik, dalam implementasi smart city, maksimalisasi IT di internal pemerintahan juga harus dimaksimalkan. Pun begitu dengan stake holder di instansi pemerintahan.

“Karena nyata bahwa dalam mewujudkan smart city, kota yang cerdas, digitalisasi dan pemanfaatan IT adalah dua hal yang tidak bisa ditinggalkan. Apalagi saat ini sudah eranya AI yang mana pemerintah dan layanan-layanan kita harus mengarah ke sana,” ungkap Ali.

Menurut Ali Kuncoro konsep smart city menjadi semakin relevan di era saat ini. Smart city memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan efisiensi dalam penyelenggaraan layanan publik.

Pada tahun 2022, Pemerintah Kota Mojokerto telah melakukan kerjasama dengan Kementerian Kominfo dalam program gerakan menuju kota cerdas (smart city) di Indonesia.

Bentuk kegiatan dalam program tersebut antara lain penandatanganan MOU, bimbingan teknis penyusunan masterplan smart city, implementasi program smart city, serta evaluasi smart city.

Baca Juga :  Rumah Anak Prestasi Sonokwijenan Diresmikan, Staf Kepresidenan Beri Apresiasi Wali Kota Eri Cahyadi

“Dengan kerjasama tersebut menandakan komitmen Kota Mojokerto dalam menerapkan konsep smart city dalam pelaksanaan pembangunan, dimana implementasinya dimulai pada tahun 2023,” terangnya.

Adapun enam dimensi smart city adalah smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society, dan smart enviroment.

“Dari seluruh program kegiatan dan inovasi pada masing-masing dimensi yang sudah berjalan di Kota Mojokerto, saya berharap bisa memberikan dampak dan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Selain itu saya juga berharap ke depan akan ada inovasi-novasi baru yang dapat dimasukkan ke master plan smart city, karena konsep smart city adalah inovasi yang dirumuskan dalam menjawab permasalahan di Kota Mojokerto,” pungkasnya.

Turut hadir dalam FGD ini Asesor smart city tahun 2023 Dr. Sri Yulianto Joko Prasetyo M.Kom dari Universitas Kristen Satya Wacana, dan Asesor Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCU) dan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Adiwan Fahlan Aritenang, ST., M.GIT., PH.D. (bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.