KILASJATIM.COM, Jakarta – Libur lebaran 2023 bisa menjadi titik balik dunia perhotelan, karena okupansi hotel di beberapa destinasi kota favorit mengalami peningkatan hingga 30 persenan.
Hal ini dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusra. Ia menjelaskan, ada beberapa wilayah yang menjadi destinasi favorit tujuan wisata selama libur lebaran. Menurut dia hal tersebut terlihat dari peningkatan pemesanan hotel di wilayah tersebut.
“Kalau kami perhatikan yang sudah mulai ada peningkatan itu di Bali, di Jawa seperti Bandung dan Yogyakarta, kemudian Jawa Timur. Itu lumayan, termasuk di Sumatera juga mulai terjadi peningkatan okupansinya,” ujar Yusra, Minggu (23/4/2023).
Menurut dia, PHRI memperkirakan pada H+1 dan H+2 lebaran (Ahad dan Senin, 23-24 April 2023) akan terjadi peningkatan okupansi hotel.
“Karena kalau kemarin (lebaran) semua masih disibukkan silaturahmi dengan keluarga masing-masing,” tutur Maulana.
Menurut dia, Ahad dan Senin akan menjadi pucak dari pergerakan okupansi hotel. Hal itu, kata Maulana, akan terjadi di berbagai daerah khususnya yang memiliki destinasi wisata yang punya daya tarik tersendiri.
Maulana menuturkan, untuk saat ini peningkatan khususnya pada 23-24 April 2023, tingkat pemesanan hotel sudah meningkat cukup besar.
“Cukup fantastis, mungkin sekitar 30 persenan ya,” tutur Maulana.
Angka tersebut belum termasuk pemesanan via online atau aplikasi pihak ketiga.
“Angka peningkatannya mudah-mudahan bisa sampai tanggal 25 April,” lanjutnya.
Karena sudah tidak ada lagi kewajiban pengetatan untuk protokol kesehatan dibandingkan tahun lalu, dia pun mengimbau kepada masyarakat, yang mengalami flu untuk tetap menggunakan masker, sehingga tidak menularkan kepada orang lain.
“Jadi, harus diantisipasi. Kemudian tentu masalah kebersihan menjadi hal yang utama supaya kita terhindar dari berbagai macam penyakit,” ucap Maulana. (bbs/bkj)