Mufti Anam Kembali Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan untuk Warga Pasuruan

oleh -389 Dilihat

Mufti mengajak warga untuk mengaplikasikan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu nilai itu, jelas Mufti, adalah gotong royong. Jika nilai-nilai gotong royong diaplikasikan, Indonesia diyakini bisa melewati masa sulit pandemi Covid-19 dengan baik.

“Nilai gotong royong akan selalu membawa bangsa kita bersama-sama melewati masa sulit. Itu terbukti sejak era perebutan kemerdekaan hingga menghadapi berbagai krisis ekonomi-politik selama ini,” ujar politisi muda tersebut.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, gotong royong adalah salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila, yang merupakan satu dari empat pilar kebangsaan yang dimiliki bangsa ini.

Mufti menjelaskan, Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang luar biasa. Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014.

Mufti yang juga ketua HIPMI Jatim itu menerangkan, empat pilar kebangsaan tersebut adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.

”Nilai-nilai dalam 4 Pilar Kebangsaan dapat menjawab tantangan kekinian. Misalnya bagaimana kita membangun gotong royong dan kepedulian. Holopis kuntul baris, kata Bung Karno. Dengan gotong royong, saling bantu, saya yakin semua kesulitan bisa kita hadapi,” ujarnya.

Mantan aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tersebut juga mengajak warga untuk selalu menjunjung tinggi kerukunan antar umat. ”Kita semua harus fokus menghadapi pandemi. Jangan mau diprovokasi yang saling membenturkan antar umat beragama atau mengadu domba antar etnis,” ujarnya.

Baca Juga :  Jaketin, Karya Mahasiswa Unusa Lolos KMI Award 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News