Magnetic Resonance Imaging (MRI) Lutut untuk Evaluasi Ligamen ACL dan PCL

oleh -779 Dilihat

Hasil MRI lutut

 

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Perkembangan teknologi di sektor pelayanan kesehatan menawarkan berbagai jenis pemeriksaan yang aman dan tidak menyakitkan. Salah satunya adalah pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

MRI merupakan pemeriksaan penunjang medis di bawah naungan departemen radiologi. Pelayanan kesehatan di bagian radiologi dikenal oleh masyarakat umum hanya terbatas pada pemeriksaan x-ray atau roentgen, USG dan CT-Scan.

Maka dari itu, kelompok mahasiswa Prodi D4 Teknologi Radiologi Pencitraan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair), Surabaya sedang menunaikan tugas penelitian tentang MRI Musculoskeletal.

Sejumlah mahasiswa ini berkelompok dengan dinamakan yakni, Kelompok Achilles (4) dalam tugas yang diberikan oleh dosennya pada mata kuliah MRI Lanjutan. Kelompok tugas mahasiswa ini diketuai, Amizatul Rosalia Indah, dengan anggotanya, Asih Nur Pambudi, Aulia Adhania Lamadi, Deny Eka Wahyulia, dan Halilur Rahman.

“Pelayanan MRI tampaknya belum terlalu dikenal selain di kota besar seperti Surabaya atau Jakarta. Sedangkan ada banyak keunggulan yang ditawarkan oleh pemeriksaan MRI salah satunya adalah dalam pemeriksaan ini energi yang digunakan tanpa menggunakan radiasi sinar-X,” ujar Amizatul saat dihubungi. Rabu, (07/12/2022) pagi.

Seperti namanya, MRI menggunakan tekhnologi magnet sebagai sumber energi. Selain keunggulan dalam segi keamanan karena tidak mengeluarkan radiasi. MRI merupakan pemeriksaan optimal dalam menggambarkan jaringan lunak seperti sendi, ligamen, lemak dan cairan bila dibandingkan dengan modalitas lain di bidang ini. MRI memberikan gambaran informasi yang jelas dalam berbagai mode gambar dan irisan yang di sebut sequence dimana gambar diambil dan ditampilkan dari beberapa sisi.

“Seluruh organ tubuh manusia bisa dilakukan pemeriksaan MRI tergantung dari permintaan dokter yang berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh pasien. Salah satu pemeriksaan MRI yang umum diminta adalah MRI knee atau lutut. MRI lutut dilakukan bila didapatkan keluhan nyeri pada lutut dengan riwayat trauma (jatuh, luka terbuka, benturan, dll) maupun non trauma,” sambungnya.

Baca Juga :  6 Vitamin Peningkat Daya Tahan Tubuh di Musim Hujan

Dalam kondisi MRI pada pasien trauma, lanjut Amizatul, ada beberapa ligament yang akan di lakukan evaluasi adanya rupture atau robekan pada Anterior Cruciatum Ligament (ACL) maupun Posterior Cruciatum Ligament (PCL) atau tidak.

Anterior Cruciatum Ligament (ACL) merupakan salah satu ligamen yang paling umum terjadi pada cedera lutut. Cedera pada ACL saat ini diperkirakan sekitar 200.000 per tahun, dengan rekonstruksi 100.000 ACL dilakukan setiap tahun. cedera ligamen sering terjadi pada olahraga berisiko tinggi, seperti basket, voli, ski, dan sepak bola.

“Sekitar 50 persen dari cedera ACL terjadi dalam kombinasi dengan kerusakan meniskus, tulang rawan artikular, atau ligamen lainnya. Posterior Cruciatum Ligament (PCL) adalah salah satu ligamen penting yang menjaga stabilisasi lutut,” ungkapnya.

Sementara itu, kejadian robekan / rupture dari PCL terjadi pada sekitar 3% pasien rawat jalan dan terjadi pada sekitar 38% dari kejadian hemartrosis atau perdarahan traumatik akut lutut. Cedera PCL adalah cedera yang terjadi ketika PCL mengalami peregangan atau robekan akibat benturan keras.

Anterior Cruciatum Ligament (ACL) maupun Posterior Cruciatum Ligament (PCL) merupakan 2 dari 4 ligamen yang berada pada lutut yang memiliki fungsi merekatkan tulang paha (femur) dan tulang kering (cruris).

“Kedua ligament itu memiliki peran penting dalam stabilitas gerakan dan eksistensi pada anggota gerak tubuh bagian bawah. Apabila dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya tear atau robekan, perawatan yang akan diberikan adalah tindakan operasi serta rehabilitasi medis untuk menggembalikan fungsi ligamen secara perlahan,” tegasnya.

Apabila cedera pada lutut seperti patah tulang, pemeriksaan penunjang akan cukup pada foto x-ray. Apabila dari hasil foto x-ray yang memberikan gambaran tulang lutut tidak ditemukan gambaran patah tulang namun masih dikeluhkan rasa nyeri yang hebat, pemeriksaan MRI masih menjadi golden standart dalam menegakkan diagnosa. Meskipun memiliki kekurangan dari segi biaya dan waktu pemeriksaan yang cukup panjang, pemeriksaan MRI pada lutut masih menjadi unggulan pada pelayanan gambaran jaringan lunak seperti ligamen.

Baca Juga :  ITS Bareng Unair Kembangkan Perangkat Audiometri Portable untuk RSUD dr Soetomo

“Dalam perkembangannya, hasil citra MRI juga memberikan informasi gambaran celah sendi dalam evaluasi cartilage atau tulang rawan yang banyak terdapat pada bantalan tulang. MRI menjadi salah satu modalitas canggih yang dapat terus berkembang dalam menghasilkan gambar dalam bidang radiologi diagnostik sehingga dapat membantu penegakan diagnosa yang tepat dan akurat,” tutup Amizatul. (ari)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.