Kunjungan Pj Gubernur Papua Tengah ke Smelter PTFI di Gresik untuk Mendorong Kolaborasi Sukses Hilirisasi

oleh -705 Dilihat

KILASJATIM.COM, Gresik – Smelter milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, telah menyelesaikan persiapannya untuk memulai operasi pada bulan Juni 2024. Smelter ini menerima kunjungan dari Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, sebagai bagian dari upaya kolaborasi untuk mendukung program hilirisasi.

Kunjungan Pj Ribka Haluk ke Kabupaten Gresik ini dimaksudkan untuk mempromosikan kerjasama dalam mendukung pengolahan konsentrat tembaga. Timika, Papua Tengah, dikenal sebagai daerah penghasil konsentrat tembaga, sementara Kabupaten Gresik dipilih sebagai lokasi untuk pengolahan konsentrat tersebut.

Pada Sabtu (15/6), Pj Ribka Haluk tiba di Smelter Manyar dan disambut oleh Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi. Ribka menyatakan, “Kami ingin melihat secara langsung Smelter Freeport Indonesia yang akan memulai operasinya pada bulan Juni ini,” dalam siaran pers yang diterima KabarBaik.co pada hari Minggu (16/6).

Menurut Ribka, pengiriman konsentrat tembaga dari Tembagapura, Papua Tengah, ke Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi kebanggaan bagi masyarakat Papua dan merupakan dukungan terhadap kebijakan hilirisasi yang digulirkan pemerintah.

Ribka menambahkan, “Kerjasama dan kolaborasi antara wilayah pertambangan Freeport di Timika, Papua Tengah, dan Kabupaten Gresik diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah seperti pengangguran, kemiskinan ekstrem, dan stunting.”

Jenpino Ngabdi menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan serta dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Dia menegaskan komitmen PTFI untuk terus bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengembangkan industri pertambangan yang memberikan manfaat bagi masyarakat Papua dan Indonesia pada umumnya.

Ribka beserta rombongan melakukan kunjungan ke beberapa area penting di Smelter PTFI, termasuk Jetty (Pelabuhan), area operasional Smelter, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat, Unit Desalinasi, dan Unit Effluent dan Waste Water Treatment Plant. Kunjungan ini memberikan gambaran komprehensif tentang kesiapan Smelter PTFI menjelang memulai operasi.

Baca Juga :  The 30th IIMS 2023 Dibuka Presiden, PLN Siap Optimalkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Smelter PTFI saat ini sedang dalam proses commissioning untuk memastikan bahwa semua peralatan dan sistem berfungsi sesuai dengan rencana. Smelter ini dijadwalkan memulai tahap produksi pada bulan Agustus dan diharapkan mencapai kapasitas penuhnya pada akhir Desember 2024.

Dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton, Smelter PTFI mampu memurnikan konsentrat tembaga. Selain menghasilkan katoda tembaga, smelter ini juga memproduksi lumpur anoda yang akan dimurnikan di Precious Metal Refinery (PMR) untuk menghasilkan emas, perak batangan, serta Platinum Group Metals (PGM).

Hingga akhir Mei 2024, investasi untuk pembangunan smelter ini mencapai 3,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp 58 triliun. Diharapkan bahwa Smelter PTFI akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi industri pertambangan di Indonesia. (pur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.