Kompetensi dan Dekat dengan NU, Erick Paling Tepat Dampingi Ganjar Atau Prabowo

oleh -430 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Lembaga Survei Poltracking Indonesia mengeluarkan survei politik mengenai elektabilitas capres yang akan bertanding di Pilpres 2024 mendatang. Dari survei yang dilakukan periode 9-15 April 2023 dengan simulasi 3 capres, elektabilitas Prabowo Subianto (33%) masih yang tertinggi menggeser Ganjar Pranowo (31,1%). Peringkat terakhir ditempati Anies Baswedan (22,4%).

Leo Agustino, pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melihat kecil kemungkinannya muncul calon alternatif sebagai capres. Ini disebabkan persentase elektabilitas masing-masing kandidat sudah lebih dari 20%. Lanjut Leo, tergesernya Ganjar tak lepas dari dinamika batalnya piala dunia U20 dan cemerlangnya kinerja Prabowo di Kabinet Presiden Jokowi.

Banyak calon pemilih muda dan penggemar bola menurut Leo kecewa terhadap sikap Ganjar dan PDI Perjuangan yang mengakibatkan batalnya penyelenggaraan piala dunia U20 di Indonesia. Calon pemilih yang kecewa dengan Ganjar mulai melirik Prabowo.

Meski demikian, Leo optimis sentiment negatif terhadap Ganjar ini akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Sebab anak muda dan pencinta bola merupakan pemilih yang rasional. Karena rasional maka mereka akan mengikuti dinamika yang berkembang.

“Jika Poltracking melakukan survei setelah tanggal 21 April, maka elektabilitas Ganjar dan PDI Perjuangan sudah mulai recovery. Strategi Megawati mengumumkan Ganjar sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan merupakan langkah yang tepat untuk membalikan sentiment negatif akibat piala dunia U20. Jika strategi Megawati tak tepat, maka parpol pengusung capres lainnya tak mungkin bermanuver,”kata Leo.

Selain capres, Poltracking juga mengeluarkan survei mengenai elektabilitas cawapres. Dari kandidat yang ada, Erick Thohir masih menduduki puncak tertinggi (17,1%). Runner-up ditempati Sandiaga Salahuddin Uno (15,5%). Sementara itu Ridwan Kamil menmpati posisi ke 3 (13,5%).

Baca Juga :  SIG Mengapresiasi Tenaga Konstruksi Dalam Arisan Jago Bangunan 2.0

Leo menilai tingginya elektabilitas Erick karena ia bisa memiliki kemampuan untuk masuk dan membangun hubungan dengan calon pemilihnya. Khususnya calon pemilih yang baru akan menggunakan hak pilihnya.

“Kinerja Erick di BUMN tak perlu kita pertanyakan lagi. Ia sudah membuktikan BUMN memiliki kinerja yang baik dan melakukan bersih-bersih di BUMN. Kini yang menjadi nilai lebih Erick adalah mampu membangun kedekatan dengan pemilih milenial dan generasi Z. Apa lagi ketika ia menjadi ketua PSSI berhasil membawa perubahan sepak bola Nasional.

Keberhasilan ini yang membuat elektabilitas Erick terus meningkat. Peningkatan 1% elektabilitas Erick, artinya akan ada tambahan 2 juta orang yang akan memilih beliau di pemilu 2024. Sebab jumlah calon pemilih di Indonesia mencapai 205 juta,”ungkap Leo.

Poltracking juga membuat simulasi pasangan capres cawapres. Dari simulasi tersebut, baik Ganjar maupun Prabowo jika disandingkan dengan Erick, maka akan memenangkan pilpres. Jika Prabowo dipasangkan dengan Erick maka elektabilitasnya 30,3%. Dan jika disandingkan dengan Ganjar, maka elektabilitasnya akan 30,4%. Sehingga berdasarkan hasil survei Poltracking, dengan siapapun Erick dipasangkan, ia mampu meningkatkan perolehan suara capresnya.

“Erick mampu memberikan kemenangan di semua capres. Peran Erick sebagai kunci memenangkan pilpres sangat vital. Ini disebabkan masyarakat percaya dengan siapapun capresnya, Erick mampu melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi,”kata Leo.

Faktor lainnya yang membuat Erick vital sebagai cawapres yang akan memenangkan pilpres 2024 adalah karena Erick memiliki irisan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga ketika Erick dicalonkan sebagai cawapres untuk mendampingi Ganjar atau Prabowo, menurut Leo akan merepresentasikan NU serta kelompok Islam lainnya. Sehingga nasionalisnya bisa didapatkan dari Ganjar atau Prabowo. Sedangkan religiusnya bisa didapatkan dari sosok Erick.

Baca Juga :  Ustadz Hanan Attaki Resmi Masuk NU, Ini 5 Baiatnya

Selain itu yang membuat Erick bisa dipasangkan dengan siapapun capres yang ada karena ia tidak memiliki cacat secara politik yang bisa digoreng pada saat kampanye dilakukan. Pun kalau ada cacat, maka tak membuat elektabilitas capres cawapres turun signifikan.

Leo juga melihat sosok sosok Erick dipercaya mampu melengkapi kekurangan yang dimiliki capres. Sehingga nantinya parpol yang akan mengusung Ganjar atau Prabowo harus mempertimbangkan dengan cermat peran strategis cawapres untuk melengkapi kekurangan capres.

“Sehingga nantinya dalam mengajukan cawapres parpol harusnya tak hanya sekadar melihat elektabilitas semata. Tapi harus memiliki kompetensi cawapres yang dipercaya mampu melengkapi kekurangan Ganjar atau Prabowo. Menurut saya sosok itu ada di Erick,”tutup Leo. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.