KILASJATIM.COM, Gresik – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik menyoroti masalah banjir yang semakin meresahkan di wilayah Gresik selatan. Mereka mengambil langkah konkret dengan meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk segera membangun rumah pompa guna mengatasi persoalan ini. Hal ini disampaikan dalam hearing antara Komisi III DPRD Gresik dan DPUTR Gresik pada Kamis (22/2/2024).
Abdullah Hamdi, Anggota Komisi III DPRD Gresik, menyampaikan catatan penting terkait eskalasi banjir yang semakin parah di daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa bertambahnya jumlah perumahan tanpa dukungan sistem drainase dan resapan air telah memperumit masalah banjir. “Perhatian dan pengawasan yang serius diperlukan,” tegas Hamdi.
Menurut Hamdi, banjir Kali Lamong tidak hanya mengancam wilayah hulu seperti Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, tetapi juga telah merambah ke wilayah Menganti. Wilayah ini menjadi salah satu yang terparah terdampak, khususnya di Boboh dan Bringkang. Untuk menghadapi ancaman ini, Hamdi menekankan perlunya segera membangun rumah pompa. “Jika tidak, banjir di Menganti akan terjadi. Jika anggaran daerah tidak mencukupi, kami meminta untuk mengajukan bantuan ke pemerintah pusat karena ini merupakan kebutuhan mendesak,” paparnya.
Selain itu, perbaikan saluran tepi jalan juga menjadi fokus perhatian. Sulisno Irbansyah, politisi PKB yang juga Anggota Komisi III DPRD Gresik, menyoroti titik-titik rawan banjir seperti Pasar Menganti. “Khususnya terkait dengan sudetan dan saluran air. Banyak saluran yang dangkal, sehingga menyebabkan genangan air ketika hujan turun,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah, menekankan perlunya upaya konkret dari pemerintah daerah dalam menangani banjir Kali Lamong. Hal ini termasuk koordinasi lintas sektor yang fokus pada upaya pencegahan. Meskipun terdapat keterbatasan anggaran daerah, Sulisno berharap akan ada perencanaan yang matang dalam menghadapi ancaman banjir tahunan ini. (jir)
