Ketahui Penyebab dan Gejala Pendarahan Otak pada Orang Dewasa

oleh -395 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pendakwah sekaligus budayawan Emha Ainun Najib atau akrab disapa Cak Nun saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami pendarahan otak.

Bahkan, Cak Nun dikabarkan tak sadarkan diri akibat sakit tersebut. Lalu, sebenarnya bagaimana penyebab pendarahan otak bisa dialami seseorang?

Penyebab Pendarahan Otak pada Orang Dewasa

Yang dapat menjadi sebab pendarahan otak pada orang dewasa ini beragam. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:

Trauma kepala. Cedera adalah penyebab paling umum dari pendarahan di otak bagi mereka yang berusia di bawah 50 tahun.

Tekanan darah tinggi. Kondisi kronis ini dalam jangka waktu yang lama dapat melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak diobati adalah penyebab utama pendarahan otak yang dapat dicegah.

Aneurisma. Ini adalah pelemahan pada dinding pembuluh darah yang membengkak. Itu bisa pecah dan berdarah ke otak, menyebabkan stroke.

Kelainan pembuluh darah. (Malformasi arteriovenosa) Kelemahan pada pembuluh darah di dalam dan sekitar otak dapat muncul saat lahir dan didiagnosis hanya jika timbul gejala.

Angiopati amiloid. Ini adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring dengan penuaan dan tekanan darah tinggi. Ini dapat menyebabkan banyak perdarahan kecil yang tidak diketahui sebelum menyebabkan yang besar.

Kelainan darah atau perdarahan. Hemofilia dan anemia sel sabit keduanya dapat berkontribusi pada penurunan kadar trombosit dan pembekuan darah. Pengencer darah juga merupakan faktor risiko.

Penyakit hati. Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan perdarahan secara umum.

Tumor otak.

Tipe-tipe Pendarahan Otak

Pendarahan otak dapat terjadi di dalam jaringan otak atau di luar jaringan. Ketika mereka terjadi di luar jaringan otak, mereka melibatkan satu atau lebih lapisan pelindung (membran) yang menutupi otak. Berikut ini adalah tipe dari pendarahan otak:

Baca Juga :  Berhasil Lampaui Target! SUB PIN Polio Putaran Pertama di Kota Surabaya Hingga 103,64%

Pendarahan Epidural. Ini adalah saat darah terkumpul di antara tengkorak Anda dan lapisan luar yang tebal, yang disebut dura mater. Tanpa pengobatan, dapat membuat tekanan darah naik, membuat kesulitan bernapas, menyebabkan kerusakan otak, atau menyebabkan kematian. Pendarahan epidural biasanya terjadi karena cedera (sering melibatkan patah tulang tengkorak) yang merobek pembuluh darah di bawahnya.

Pendarahan Subdural. Ini adalah saat darah bocor antara dura mater dan lapisan tipis di bawahnya, yang disebut arachnoid mater.

Pendarahan Subdural Akut. Dapat terjadi setelah kepala terbentur akibat jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga, whiplash, atau jenis trauma lainnya.

Pendarahan Subdural Kronis. Terbentuk secara bertahap dan tidak mematikan, pengobatan cepat juga dapat menghasilkan pemulihan yang lebih baik. Biasanya disebabkan oleh cedera kepala yang tidak terlalu serius pada orang lanjut usia. Atau sedang menjalani pengobatan pengencer darah, atau mengalami penyusutan otak akibat demensia atau gangguan penggunaan alkohol.

Pendarahan Subaraknoid. Ini adalah saat darah terkumpul di bawah arachnoid mater dan di atas lapisan dalam halus di bawahnya, pia mater. Tanpa pengobatan, dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian. Jenis perdarahan ini biasanya terjadi karena aneurisma otak. Terkadang masalah dengan pembuluh darah atau masalah kesehatan lainnya bisa menyebabkannya. Tanda peringatan utama untuk jenis perdarahan ini adalah sakit kepala parah yang tiba-tiba.

Pendarahan Intraserebral. Ini adalah saat darah menggenang di jaringan otak. Ini menjadi penyebab stroke paling umum kedua. Pendarahan ini biasanya karena tekanan darah tinggi jangka panjang yang tidak diobati.

Gejala yang Dimunculkan

Beberapa gejala atau tanda dapat diwaspadai karena hal tersebut dapat berarti seseorang mengalami pendarahan otak. Berikut adalah beberapa gejalanya:

Baca Juga :  Sasar 100 Ribu Anak, Kota Malang Targetkan Bebas Polio

Tiba-tiba sakit kepala parah
Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
Kelemahan di lengan atau kaki
Mual atau muntah
Penurunan kewaspadaan; kelesuan
Perubahan dalam penglihatan
Kesemutan atau mati rasa
Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
Kesulitan menelan
Kesulitan menulis atau membaca
Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
Kehilangan koordinasi
Kehilangan keseimbangan
Indra perasa yang tidak normal
Penurunan kesadaran

Penanganan & Pencegahan

Setelah menemui Dokter, diagnosis akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari kemunculan penyebab pendarahan otak pada seseorang. Selanjutnya terdapat beberapa tes seperti CT Scan dan MRI. Selain itu, pemeriksaan saraf dan mata akan dilakukan.

Sedangkan untuk mencegah penyebab pendarahan otak terjadi, seseorang dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, tidak menggunakan rokok dan obat-obatan terlarang, hingga mengivestigasi operasi korektif. Jika seseorang menderita kelainan, seperti aneurisma, operasi dapat membantu mencegah pendarahan otak di kemudian hari. (bbs/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.