Ke Gresik Tak Lengkap Tanpa Mencicipi Lezatnya Nasi Krawu

oleh -645 Dilihat

KILASJATIM.COM, Gresik – Jalan-jalan ke kota Gresik, Jawa Timur tak lengkap bila tak makan nasi krawu.

Kuliner khas Gresik ini selain lezat disantap juga sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) lho!

Mengutip dari beberapa sumber, sebenarnya nasi krawu bukan berasal dari Gresik, melainkan dari Bangkalan, Madura. Pada kurun 1960-an, ada seorang ibu yang berjualan nasi krawu di Bangkalan, tetapi kurang mendapat respon pasar.

Akhirnya, nasi krawu dijual di Gresik, terutama di wilayah pelabuhan. Ternyata, nasi krawu justru laris manis di wilayah tersebut.

Nama nasi krawu disematkan lantaran cara pengambilan nasi dan lauk yang menggunakan jemari secara langsung. Dalam bahasa Jawa, hal tersebut dikenal dengan krawukan atau dikrawuk.

Nasi krawu merupakan sajian berupa nasi dengan komponen pelengkap yang terdiri dari lauk, serundeng, dan sambal. Lauk nasi krawu umumnya terbuat dari daging yang direbus hingga bertekstur empuk dan berserat, kemudian disuwir.

Makanan ini dimasak menggunakan bumbu dan rempah khas. Bahan tambahan yang dipakai dalam daging suwir tersebut salah satunya adalah gula yang sangat berpengaruh dalam pembentukan rasa dan warna.

Nasi krawu juga disajikan dengan serundeng. Serundeng yang digunakan umumnya terdiri dari dua jenis warna, yakni kuning dan merah.

Serundeng dibuat dari parutan kelapa yang dimasak dengan cara ditumis bersama bumbu dan rempah hingga kering. Adapun pelengkap nasi krawu lainnya adalah sambal.

Bukan sembarang sambal, sambal yang digunakan adalah sambal yang terbuat dari petis, bawang putih, serta cabai rawit. Sambal petis ini memiliki cita rasa khas, berbeda dengan sambal terasi.

Baca Juga :  Pria ini Ditangkap Usai Curi Honda Vario di Driyorejo Gresik

Saat ini, ada banyak penjual nasi krawu di Gresik. Sebagian dari mereka merupakan warga Gresik keturunan Madura.

Harga nasi krawu pun relatif terjangkau, bergantung dengan jenis lauknya. Makin banyak lauk yang dicampur, maka makin mahal harganya. Sajian ini biasanya dijual dengan harga kisaran Rp20.000 hingga Rp30.000 per porsi.

Terkait penyajiannya, beberapa tempat memiliki cara penyajian yang berbeda. Ada yang menyajikan nasi krawu dengan memakai daun pisang, tetapi ada pula yang sudah menggunakan piring. (bbs/bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.