Imlek 2024 Segera Tiba, Yuk Jalan-jalan ke-5 Klenteng Tertua di Jawa Timur Ini

oleh -420 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Tahun Baru Imlek 2024 sebentar lagi tiba. Biasanya, momen ini dimanfaatkan masyarakat Tionghoa di Indonesia untuk beribadah di klenteng. Seluruh ruang ibadah pun telah disiapkan, dihias dengan banyak dekorasi di berbagai sudut. Beberapa klenteng tertua Indonesia yang ada di Jawa Timur pun memiliki daya pikat sendiri.

Ini karena komunitas Tionghoa dan klenteng di Indonesia memiliki sejarah panjang, bahkan sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Akibatnya, banyak candi yang berusia lebih dari satu abad, bahkan diperkirakan ada yang berusia lebih dari 3 abad menjadi klenteng tertua Indonesia di Jawa Timur.

Kuil-kuil klenteng tertua Indonesia pada umumnya adalah kuil-kuil Tri Phap, menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pemujaan kelompok etnis Konghucu, Buddha, dan Tao. Bagi masyarakat Tionghoa, klenteng bukan sekadar tempat pemujaan. Klenteng tertua Indonesia memainkan peran besar dalam kehidupan komunitas Tionghoa kuno.

Di berbagai pelosok Jawa Timur banyak terdapat klenteng kuno. Masing-masing memiliki karakter uniknya sendiri, termasuk sejarah pendiriannya. Nah, berikut 5 Klenteng Tertua Indonesia yang ada di Jawa Timur, yang bisa kamu jadikan tempat ibadah sekaligus destinasi perayaan Imlek tahun ini.

1. Klenteng Kim Hin Kiong Gresik

Klenteng Kim Hin Kiong Gresik ini berada tidak jauh dari Alun-alun Gresik, di Jalan Dr. Setia Budi Gang Klenteng No.56 Kabupaten Gresik. Mengutip situs resmi Disparekrafbudpora Kabupaten Gresik, candi ini merupakan salah satu candi tertua di Jawa Timur dan eksis pada masa Majapahit.

Kawasan pesisir utara Jawa ini dulunya merupakan kota pelabuhan yang ramai dan menjadi bagian dari jalur rempah-rempah nusantara. Konon Klenteng Kim Hin Kiong dibangun oleh para imigran Tionghoa yang tinggal di Gresik saat itu. Candi ini diperkirakan berusia lebih dari 3,5 abad.

Baca Juga :  Makin Dikenal, Batik Kontemporer Kota Mojokerto Menjadi Bagian JMFW 2024

Dari segi arsitektur bangunan, candi Gresik ini tidak terlalu besar. Fasadnya didekorasi dengan ornamen khas Tiongkok dan menampilkan dua patung cok (singa) mabuk. Di teras, hiolo dihiasi dengan kepala naga. 2. Candi Tjoe Tik Kiong Pasuruan

2. Klenteng Tjoe Tik Kiong Pasuruan

Klenteng ini terletak di Jalan Lombok No. 7, Gadingrejo, Kota Pasuruan. Diperkirakan sudah ada sejak abad ke-17 Masehi, didirikan pada awal kedatangan Tionghoa perantauan di Pasuruan.

Nama Tjoe Tik Kiong memiliki arti istana yang mengamalkan dan menyebarkan kasih sayang serta amal kebaikan. Oleh karena itu, keberadaan candi ini konon menjadi perekat persaudaraan antara warga Tionghoa di Pasuruan dan sekitarnya. Bangunan yang menghadap selatan berukuran relatif besar dan memiliki halaman yang luas. Gerbang yang khas dengan dua warna utama merah dan kuning akan menyapa setiap orang sebelum masuk. Di belakang pintu ada panggung merah kecil untuk pertunjukan wayang Potehi.

3. Klenteng Kwan Sing Bio Tuban

Klenteng Kwan Sing Bio Tuban terletak di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, jalan utama penghubung Jawa Timur dan Jawa Tengah. Klenteng ini dipersembahkan untuk dewa Kwan Kong, diperkirakan didirikan pada tahun 1773, namun prasasti tertua dari kelenteng ini berangka tahun 1871.

Candi ini juga menandakan bahwa Tuban pernah menjadi kota pelabuhan yang ramai bagi para pedagang asing. Bangunan klenteng terbagi menjadi tiga aula, yaitu aula utama untuk membakar kemenyan, aula kedua untuk sembahyang dan aula ketiga untuk patung Kwan Kong.

Di halaman belakang Klenteng Kwan Sing Bio, terdapat sebuah bangunan megah menyerupai Kaisar China. Istana ini dilengkapi dengan gapura, kolam, sembilan jembatan berliku, gazebo dan lain-lain. Saat menginap di sini, serasa berada di negeri tirai bambu.

Baca Juga :  "Rebel Moon - Part One: Child of Fire" Sebuah Space Opera yang Epik

4. Klenteng Hok An Kiong Surabaya

Klenteng Hok An Kiong terletak di Jalan Coklat, Pabean, Surabaya. Ada yang percaya bahwa tempat pemujaan yang didirikan sekitar tahun 1821 ini erat kaitannya dengan peran dewa Mak Co Po yang melindungi mereka agar tidak pindah dengan selamat dari Tiongkok ke Surabaya.

Situs candi ini awalnya merupakan tempat peristirahatan sementara bagi para pekerja kapal dari Tiongkok yang berlabuh di pelabuhan Surabaya. Anggota Hok Kian Kong Tik Soe (asosiasi pedagang di provinsi Fujian, China) kemudian berinisiatif membangun paroki dan tempat ibadah.

Keistimewaan candi ini adalah konstruksi bangunannya tidak menggunakan paku besi, melainkan menggunakan potongan bambu tajam untuk menyambung bagian-bagiannya. Salah satu keistimewaan Pagoda Hok An Kiong adalah adanya 22 altar untuk para dewa.

5. Klenteng Eng An Kiong Malang

Kelenteng Eng An Kiong Malang terletak di Jalan R.E Martadinata Kota Malang. Tokoh pendirinya adalah Letnan Kwee Sam Hway, keturunan ketujuh seorang jenderal Dinasti Ming (1368-1644) di Tiongkok.

Pagoda ini dibangun dalam dua periode, bangunan pertama yaitu pendopo dibangun pada tahun 1825. Setelah itu, bangunan selanjutnya dibangun pada periode tahun 1895 hingga 1934. Eng An Kiong berarti istana penyelamat abadi Tuhan yang didedikasikan untuk Dewa Bumi.

Struktur bangunan dan dekorasi candi ini masih 90% seperti aslinya, termasuk pilar-pilarnya. Klenteng Eng An Kiong saat ini memiliki 18 tempat pemujaan dewa dengan 28 patung dewa dan dewi laki-laki. (bbs/nic)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.