Festival Wakaf Indonesia Pertama kalinya di Gelar, Ini Kegiatannya

oleh -360 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya: Festival Wakaf Indonesia (FWI) yang digelar di Covention Hall Grand City Surabaya, merupakan even yang pertama kali di selenggrakan oleh Gerakan Wakaf Indonesia (GWI). Acara ini memilih dua momen penting, yaitu tahun baru 1445 Hijriah dan momentum bulan kemerdekaan RI. Ketua Umum Gerakan Wakaf Indonesia Susi Susiatin mengatakan, FWI diselenggarakan pada moment tahun baru Hijriah agar bisa menjadi spirit baru dan tahun kebangkitan dalam sejarah pengembangan wakaf ke depannya.

Dengan menggandeng Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), BadanWakaf Indonesia (BWI) dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, even ini dimeriahkan dengan beragam acara, mulai dari Focus Group Discussion (FGD), Business Matching, Sertifikasi Kompetensi Nazhir Wakaf, Seminar Wakaf Produktif UMKM, lomba lomba, Pameran & Wakif Gathering.

FWI ini terdiri dari beberapa acara yang terangkum menjadi satu rangkaian yang di harapkan bisa menjadi sebuah kesatuan baik untuk peningkatan literasi, Crowdfunding, Pengelolaan harta benda wakaf dan tentunya bagaimana pentingnya berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar dan lebih baik”, jelas Susi, Jumat, 11/8/2023.

Susi menambahkan tujuan diselenggarakannya FWI adalah menggali pontensi dan mengembangkan pemberdayaan wakaf di Indonesia agar lebih memiliki nilai manfaat.

“Lebih dari itu, dengan pengelolaan wakaf yang optimal maka akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan tentu saja positive side-nya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjadikan wakaf sebagai sebuah ekosistem baru yang kekuatannya sangat bermanfaat bagi semua yang terlibat,” ungkap Susi.

Lebih lanjut Susi berharap terlaksanakannya FWI yang pertama ini bisa menjadi milestone dan ada kemajuan untuk setiap proses pengembangan wakaf ke depannya.

Baca Juga :  AXA Mandiri Gandeng Komunitas UMKM untuk Lebih Sehat, Cermat dan Mandiri

“Kami ingin menjadikan event FWI 2023 ini sebagai event tahunan sehingga keberlanjutannya bisa memperkuat positioning wakaf sebagai penguat ekonomi syariah dan menjadikan wakaf sebagai Life Style. Selain itu, GWI dapat berkontribusi optimal dan terus mengembangkan inovasi dan potensi menjadi wadah bagi para pejuang dan penggiat wakaf yang kompeten dalam pemberdayaan wakaf secara amanah dan berkelanjutan. Jadikan wakaf sebagai lifestyle, wakaf bukan karena mampu tapi karena mau,” tandas Susi.

Potensi Wakaf

Seperti yang diketahui, pengelolaan wakaf di Indonesia, masih sangat kecil. Sudah pasti dibawah pengelolaan zakat, yang notabene itu ada suatu rasa “kewajiban” bagi setiap umat Islam. Untuk wakaf uang saja, diperkirakan mencapai 180 triliun rupiah yang dikelola oleh para nazhir. Belum lagi yang wakaf tanah.

“Seperti kita tahu bahwa potensi wakaf di Indonesia sangatlah besar bahkan wakaf uang sendiri mengutip dari Badan Wakaf Indonesia mencapai 180 triliun rupiah, tapi nyatanya yang ada, hanya terkumpul sekitar 2 triliun rupiah untuk tahun lalu,” kata Susi.

Selain itu, secara mikro bisa mengajak semua stakeholder untuk mengkampanyekan wakaf produktif dengan masif baik bagi usia produktif juga kaum milenial, meningkatkan literasi wakaf bahwa wakaf ini tidak semata mata menyerahkan kepimilikannya kepada Allah SWT dan mendapat berkahNya.

Ungkapan senada dilontarkan Direktur Keuangan Sosial Syariah KNEKS, Ahmad Juwaini. Angka 2 triliun itu memang kecil mengingat potensi yang bisa digali dengan maksimal.

“Perlu dilakukan sosialisasi yang massif dengan melibatkan banyak pihak. Sehingga diharapkan akan naik sebesar 20 persen setiap tahunnya,” pungkas Juwaini.(nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News