Ditemukan 6 Kasus Bakteri Mycoplasma Pneumonia di Indonesia, Ini Ungkap Kemenkes

oleh -282 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Beberapa waktu belakangan ini, masyarakat dihebohkan oleh peningkatan kasus pneumonia ‘misterius’ di China yang diduga disebabkan oleh bakteri mycoplasma pneumonia.

Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkapkan bahwa hingga saat ini terdapat enam kasus mycoplasma pneumonia di Indonesia. Menurut Kemenkes, seluruh kasus tersebut dialami oleh anak-anak usia sekolah.

Namun, seluruh kasus yang teridentifikasi sejak Oktober hingga November 2023 tersebut ternyata sudah sembuh setelah menjalani perawatan khusus.

“Setelah kami konfirmasi, memang saat ini ada enam kasus pneumonia mycoplasma yang pernah. Saya katakan “yang pernah” karena ini sudah lama dan pernah dirawat di beberapa rumah sakit (RS),” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers daring, Rabu (6/12/2023).

Menurut dr. Maxi, mycoplasma pneumonia adalah jenis bakteri yang sudah ada sejak lama, bahkan sebelum kasus Covid-19 merebak pada akhir 2019 lalu. Namun, baru-baru ini jumlah kasus infeksi bakteri tersebut memang meningkat di China.

“Sebelum Covid-19 itu incidence-nya 8,5 persen. Jadi, penyakit ini sudah lama ada. Cuma, memang di China itu sedang naik,” papar dr. Maxi.

Berkaitan dengan hal tersebut, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Nastiti Kaswandani, turut mengatakan bahwa pneumonia akibat pneumonia mycoplasma bukanlah penyakit baru.

Lebih lanjut, dr. Nastiti mengungkapkan bahwa kasus mycoplasma pneumonia umumnya menjangkit anak anak di usia pra-sekolah dan sekolah, yakni hingga 30 persen.

“Mycoplasma pneumonia itu memang paling tinggi pada anak pra-sekolah dan anak usia sekolah, itu sampai 30 persen. Kalau pada bayi, mungkin di bawah 5 persen,” papar dr. Nastiti dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga :  Flu Singapura Terdeteksi Masuk Kota Surabaya, Ini Imbauan Kadinkes

Berkaitan dengan pemaparan tersebut, data Kemenkes RI menunjukkan bahwa enam pasien terkonfirmasi mycoplasma pneumonia memang anak-anak usia pra-sekolah dan sekolah, yakni berusia tiga hingga 12 tahun.

Menurut Kemenkes RI, gejala awal yang dialami oleh para pasien adalah demam, hidung mengeluarkan lendir (ingus), sakit kepala, hingga batuk. Lalu, beberapa di antaranya mengeluhkan sesak napas.

“Gejala yang ada hampir semua sama dan hasil pemeriksaan laboratorium memang di Medistra sendiri diperiksa. Itu memang positif bakteri pneumonia mycoplasma,” jelas dr. Maxi.

Sebagai informasi, mycoplasma pneumoniae adalah salah satu bakteri penyebab pneumonia di dunia yang dapat ditularkan melalui cairan droplet di udara dan dapat menimbulkan gejala khas, yakni batuk kepanjangan hingga beberapa minggu atau bulan. (bbs/nic)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.