COP PCU 2023, Mahasiswa 6 Negara Kolaborasi Kembangkan Mojokerto

oleh -238 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – PCU (Petra Christian University) menggelar Community Outreach Program (COP) Internasional setelah vakum pandemi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mulai tanggal 12 Juli – 6 Agustus 2023. Lokasi ini berada di Dusun Geneng, Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Dusun Lebaksari dan Dusun Kesiman, Desa Rejosari, Kecamatan Jatirejo.

COP merupakan kegiatan KKN Internasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) PCU. Mengangkat tema: Keep Blessing the Nations, melibatkan 104 peserta mahasiswa dari enam negara. “Puji Tuhan, kita kembali dapat mengadakan kegiatan pemberdayaan demi peningkatan kualitas hidup masyarakat di desa. Mahasiswa asing maupun lokal akan tinggal bersama masyarakat sekitar untuk mengerjakan proyek fisik dan non fisik bersama-sama,” terang Dr. Ir. Lintu Tulistyantoro, M. Ds., kepala PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat) PCU.

Tahun ini, ada 21 mahasiswa dari Inholland-Belanda, 14 mahasiswa International Christian University Jepang, 24 mahasiswa Dong Seo University Korea, satu mahasiswa Momoyama Gakuin University Jepang, satu mahasiswa Singapore University of Social Sciences (SUSS) Singapore, dua mahasiswa Fu Jen Catholic University Taiwan, 10 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang dan 31 mahasiswa PCU Surabaya.

Ratusan mahasiswa ini terbagi dalam tiga kelompok yang ditempatkan di tiga desa (empat dusun) yang dibimbing oleh tiga Dosen Pembimbing Lapangan PCU dengan didampingi supervisor dari universitas peserta. Secara teknis, para peserta yang mengerjakan proyek fisik maupun non fisik ini tergantung dari kebutuhan masing-masing desa. Misalnya saja pengerjaan proyek di Desa Dilem yang umumnya pekerjaan para warganya adalah sebagai Buruh Tani dan Petani ini, para peserta COP menggarap program non fisik meliputi Re-Branding Bisnis Kripik Mekar-Jaya, mengajar Bahasa Inggris dan Culture Day.

Baca Juga :  Resmikan Asrama Pulau Mandangin SMAN Taruna Nala Malang, Gubernur Khofifah: Jadi Tempat Sosialisasi dan Diseminasi ke-Indonesiaan

Sementara itu pembangunan fisik meliputi pembangunan toilet di Kantor Desa Dilem, penyiapan area parkir untuk wisatawan Bukit Semar, pembuatan situs pendakian, pembangunan tempat sampah umum, pengecatan dan mural Gedung SD, mengecat dan menghias pot tanaman, membuat pot dari botol bekas, membuat rak dari bambu dan membuat signage I Love Dilem.

“It is nice and awesome to me,” ungkap peserta COP asal Korea Selatan, Kim Sungwoo. Mahasiswa semester enam Nursing Science, Dong Seo University, ini mengaku senang bisa melakukan COP di Desa Dilem. Terutama saat proses pembuatan area parkir, Sungwoo secara antusias berbagi pengalamannya saat harus meratakan tanah untuk memasang paving. Bahkan, keseruan selama COP ini membuatnya berniat untuk kembali ke Indonesia suatu hari nanti. Meski sempat kesulitan beradaptasi dengan rutinitas masyarakat setempat, Sungwoo merasa sangat dipedulikan dan disambut dengan baik oleh warga selama COP. “I can’t forget this experience in my life,” sahutnya dengan ekspresi gembira.

Sedangkan di Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, warga di sana umumnya berpendidikan setingkat SMA dengan fasilitas desa yang hanya ada 1 PAUD, 1 TK, dan 1 SD saja. Jadi, adapun proyek fisik yang dilakukan adalah Penjernihan Air dari Bak Utama yang mengalir ke Kampung Baru Sengon Genengan, Pembenahan Bak Penampungan di kampung Baru Sengon Genengan, dan Perbaikan Plafon Musholla di Kampung Baru Sengon Genengan. Sementara program non fisik nya antara lain mengajar Bahasa Inggris dan Matematika di SD dan TK, Mengajar Pengembangan Produk UMKM dan Culture Day.

Aktivitas di Desa Rejosari yang berada di Kecamatan Jatirejo ini kualitas toiletnya masih tergolong rendah, akses jalannya yang sempit, pengetahuan pengelolaan keuangan yang masih rendah di masyarakat, dan lain-lain.

Baca Juga :  Tim Dosen PCU Hasilkan Mesin Chopper Ramah Lingkungan, Hibah dari Australia

Beberapa program fisik antara lain pemasangan paving Jalan Desa di Dusun Kesiman, Penataan lokasi depan Balai Desa: Pengerasan jalan dan pemasangan paving, pemasangan paving Jalan depan TPQ, Pengecatan Balai Desa Rejosari, Perbaikan dan Pengecatan Pagar Gedung Sekolah, Pembuatan White board untuk Sekolah Dasar dan Partisi TPQ Dusun Kesiman, Pemasangan roda pada partisi Mushola di Dusun Kesiman, Pembangunan tempat Wudhu di Masjid Dusun Kesiman, Pengecatan Masjid Kesiman, Renovasi Pagar Masjid Kesiman, Membuat Coffee Corner di depan Balai Desa, dan Pemasangan Tirai Musholla di Dusun Lebaksari. Sementara untuk program non fisik antara lain Mengajar Bahasa Inggris dan Matematika di SD, Pelatihan Manajemen Keuangan dan Pembukuan, dan Culture Day.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News