Cara Menyiasati Keuangan Agar Bertahan di Era Inflasi Tinggi

oleh -389 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Menyiapkan finansial masa depan dengan investasi saham online sudah semakin banyak dilakukan masyarakat terutama milenial dan generasi z. Cara ini juga bisa menjadi langkah yang tepat untuk perencanaan keuangan kamu di tengah ancaman inflasi ekonomi.

Inflasi bisa menjadi sinyal bagus bagi negara berkembang seperti Indonesia karena menandakan ekonomi bergerak dan meningkatnya daya beli. Namun inflasi karena ada masalah pada suplai berdampak pada kenaikan harga barang. Berikut beberapa tips mengatur keuangan untuk mempersiapkan diri menghadapi inflasi.

Dampak inflasi yang terus meningkat tidak bisa dihindari sehingga kamu harus pintar-pintar dalam mengatur keuangan. Kamu dapat menerapkan beberapa cara berikut untuk menyiasati keuangan agar kamu dapat bertahan di era inflasi tinggi.

1. Berhemat

Meski risiko inflasi di Indonesia tidak setinggi di negara-negara lain, kamu tetap harus waspada dengan mengelola keuangan yang baik. Salah satunya adalah beralih ke gaya hidup yang lebih hemat.

Di kondisi ekonomi yang harga-harga barang mulai melambung, kamu sebaiknya lebih memprioritaskan kebutuhan pokok. Tujuannya agar tetap memiliki uang lebih yang bisa disimpan untuk dana darurat, melunasi hutang, atau investasi saham online.

Kamu dapat mengatur ulang anggaran agar bisa lebih hemat. Memisahkan mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang keinginan. Mungkin kamu bisa mulai berhemat dengan mengurangi pengeluaran leisure seperti traveling, nongkrong di kafe, nonton bioskop, dan lainnya yang bukan kebutuhan dasar.

2. Menyiapkan dana darurat

Ancaman inflasi juga membuat banyak orang khawatir dengan risiko resesi seperti pengurangan gaji atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kamu dapat memulai mengalokasikan dana untuk simpanan darurat menghadapi dampak inflasi.

Baca Juga :  Rumah Zakat Raih ASR The Most Innovative Phylantrophy Institution

Dana darurat ini nantinya bisa dipakai apabila pendapatan utama hilang karena terkena PHK atau lainnya. Perlu diketahui untuk dana darurat idealnya adalah sesuai jumlah kebutuhan yang diperlukan untuk 3-6 bulan.

3. Mulai investasi dan menabung

Jika kamu memiliki kelebihan uang setelah pos-pos kebutuhan pokok terpenuhi, bisa dialokasikan untuk investasi atau tabungan. Pisahkan dana tersebut dengan rekening tabungan yang dapat dicairkan sewaktu-waktu apabila ada kejadian yang tidak terduga.

Investasi juga bisa menjadi pilihan untukmu mengelola keuangan. Ada banyak pilihan instrumen investasi seperti reksadana pasar uang, obligasi, hingga saham. Imbal hasil dari produk-produk investasi tersebut bisa mengalahkan inflasi.

Kamu dapat memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko. Pahami strategi investasi yang dapat memberikan peluang imbal hasil yang lebih besar. Tetap rutin berinvestasi dengan produk-produk investasi yang kamu sukai.

Namun banyak yang menyarankan untuk diversifikasi artinya investasi pada beberapa instrumen yang berbeda. Strategi ini dapat mencegahmu mengalami kerugian karena ada penurunan nilai investasi dari salah satu instrumen.

4. Hindari berhutang

Hutang mungkin menjadi solusi bagi sebagian orang untuk memenuhi rencana keuangan mereka. Namun untuk jaga-jaga dengan adanya risiko inflasi ini, sebaiknya sebisa mungkin untuk menghindari hutang.

Kamu akan mengeluarkan dana lebih karena harus membayar bunga hutang. Kalaupun sudah memiliki hutang, lebih baik fokus pada pelunasan hutang tersebut. Cari solusi lain yang dapat membantu keuanganmu.

5. Cari pendapatan lain

Menghemat sebisa mungkin dapat menjaga keuanganmu apabila terjadi resesi akibat inflasi. Lebih baik lagi jika kamu dapat menambah pos pemasukan dengan mencari pendapatan tambahan.

Tujuannya untuk memperkokoh kesehatan finansialmu sehingga bisa ditabung atau investasi dengan lebih banyak. Kamu juga bisa belajar investasi saham yang memiliki peluang imbal hasil cukup menarik untuk pendapatan tambahan.

Baca Juga :  Pertamina Suplai LNG untuk Industri Perhotelan Bali

Namun perlu diingat meski pemasukan bertambah, bukan berarti gaya hidupmu meningkat. Sebaiknya tetap terapkan gaya hidup hemat agar tambahan pemasukan tersebut bisa digunakan untuk menabung dan investasi. (bbs/sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.