KILASJATIM.COM, Mojokerto – Calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto nomor urut 1, Muhammad Albarraa dan M. Rizal Octavian, yang dikenal dengan sebutan pasangan Mubarok, menghadiri acara Forum Group Discussion (FGD) bersama para pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) dan pariwisata dari Intifadhah Academy di Pendopo Hasmoro, Pacet, pada Rabu (30/10).
FGD kali ini mengangkat tema penting tentang pengembangan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata. Gus Barra, sapaan Muhammad Albarraa, menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Mojokerto, guna memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan daerah.
“Salah satu fokus pemerintah pusat adalah mengembangkan ekraf di daerah-daerah. Kami akan mendorong pertumbuhan tersebut dengan berbagai kebijakan dan dukungan dari pemerintah daerah,” ujar Gus Barra.
Menurutnya, sektor ekonomi kreatif saat ini mencakup banyak subsektor, mulai dari pengembangan game, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, fashion, kuliner, hingga periklanan dan aplikasi digital. Gus Barra menekankan bahwa wilayah Kabupaten Mojokerto, khususnya Kecamatan Pacet dan Trawas, memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama di bidang pariwisata, kuliner, dan kerajinan tangan yang berbasis kearifan lokal.
Gus Barra mencontohkan potensi besar seperti kerajinan batik motif Ulur Wiji di wilayah utara Sungai Brantas dan industri alas kaki di Kecamatan Puri dan Sooko yang sudah ada. “Ekraf kuliner di Kabupaten Mojokerto juga perlu mendapat sentuhan Pemda agar memiliki arah pasar yang jelas dan spesialisasi yang tepat,” tambahnya.
Di era digital ini, Gus Barra juga menyoroti pentingnya subsektor musik, seni rupa, film, dan animasi, terutama bagi generasi muda yang menjadi mayoritas populasi. Ia mengungkapkan, berbagai langkah untuk mendukung pertumbuhan ekraf sudah dipersiapkan, seperti pembangunan sumber daya manusia melalui pelatihan, kebijakan insentif, kemudahan perizinan, serta dukungan dalam hak cipta dan penyelenggaraan pameran dan lomba kreatif.
“Selain itu, penting membangun fasilitas seperti pusat kreatif, creative space, dan fasilitas teknologi di Mojokerto, agar para pelaku ekraf memiliki ruang berkarya dan berkembang,” jelas Gus Barra.
Dalam kesempatan yang sama, Munawar Tobing, seorang praktisi marketing bisnis dan motivator, memberikan materi tentang kesiapan mental bagi puluhan pemuda pelaku ekraf. Ia menjelaskan, para entrepreneur harus memiliki rencana matang untuk menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk rencana cadangan dalam kondisi terburuk. (eko)