Bulan Bung Karno, 28 Pelukis Pamer Karya di Kampus Untag Surabaya

oleh -232 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Bersama Adhicipta Art Community, sekurangnya 28 pelukis dari Kota Surabaya menggelar pameran karya dalam rangka Bulan Bung Karno di Plaza Proklamasi Gedung Graha Wiyata kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Pameran bertajuk: Jejak Sang Fajar ini dijadwalkan digelar sampai dengan 21 Juni 2023.

Selaras dengan tema, pameran ini juga sekaligus menjadi persembahan dari Kampus Merah Putih untuk Sang Proklamator yang semangatnya tak kenal lelah dalam memancarkan sinar ke segala penjuru. Bung Karno telah meninggalkan jejak yang mendalam bagi sejarah Indonesia dan menjadi inspirasi kobaran semangat persatuan bagi generasi berikutnya.

Pameran lukisan dibuka dengan penandatanganan prasasti oleh Rektor Untag Surabaya Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA. “Mudah-mudahan dengan seluruh rangkaian peringatan Bulan Bung Karno yang diselenggarakan Untag Surabaya bisa memotivasi dan menjadi penyemangat kita untuk melanjutkan perjuangan Soekarno,” terang Prof. Nugroho sapaan Rektor Untag Surabaya.

Sebagai Kampus Nasionalis, Untag Surabaya terus berupaya untuk mengedepankan keutuhan bangsa. “Upaya yang sudah kita lakukan adalah dengan mengadakan kegiatan kebhinekaan, temu ilmiah tentang sejarah, adanya mata kuliah patriotik. Tujuannya kita ingin mencetak generasi nasionalis yang patriotik sesuai dengan ikon kampus ini,” tambah Prof. Nugroho.

Senada dengan itu, Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, SH., MM., menyampaikan bahwa terpuruknya bangsa ini, bisa terjadi akibat melupakan sejarah dan kebudayaan. “Oleh karena itu dalam pekan kesenian semacam ini menjadi bagian penting dari tujuan Untag Surabaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Selain itu, semangat nasionalisme dan patriotisme Bung Karno harus menular ke seluruh masyarakat,  terutama anak muda, agar mereka tidak hanya hidup hedonisme,” paparnya.

Baca Juga :  ITS Juarai Ajang Motor Listrik Nasional dalam ajang PLN Innovation & Competition in Electricity (ICE) 2022

Heti Palestina Yunani sastrawan yang juga wartawan yang memberikan tulisan pengantar mengenai pameran lukisan Jejak Sang Fajar ini menyebut betapa sosok Bung Karno adalah pecinta keindahan sekaligus adalah sosok monumental dengan segala perjuangannya memerdekakan bangsa.

“Yang biasanya kita tahu yakni Soekarno begitu mencintai keindahan, tetapi kita lupa bahwa Soekarno sendiri merupakan sebuah keindahan. Pemilihan pameran ini menjadi sesuatu yang monumental karena perjuangan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia bisa kita nikmati melalui karya-karya ini,” ujar Heti.

Pagelaran pameran ini juga tidak lepas dari tujuan untuk memperhalus budi serta menanamkan kepekaan terhadap situasi sosial saat ini, seperti disampaikan Nuniek Silalahi. “Dengan mengenalkan lukisan ini diharapkan kita akan lebih memahami nilai-nilai ematerial kekayaan yang sebetulnya sudah kita miliki,” kata Nuniek inisiator pelaksana pagelaran seni lukis Jejak Sang Fajar ini.

Harapan disampaikan oleh Ketua Adhicipta Art Community, Q Sakti Laksono, bahwa dirinya ingin mendampingi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan jiwa seni dalam diri mereka. “Kampus ini kan tempatnya intelektual, jika kesenian ini tumbuh pada suatu tempat yang tepat akan memunculkan manfaat yang besar. Sehingga mereka perlu didampingi dengan seni dan budaya agar banyak lulusan yang berkebudayaan,” terang Q Sakti Laksono.

Turut hadir saat opening pameran lukisan Jejak Sang Fajar di kampus Untag Surabaya diantaranya budayawan Eros Djarot serta sastrawan D. Zawawi Imron yang hadir dan secara khusus membacakan puisi karyanya berjudul: Aku Cucu Bung Karno.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News