Blusukan Kampung, DPRD Surabaya Lakukan Jaring ASMARA

oleh -506 Dilihat
Istimewa

KILASJATIM, Surabaya: Seluruh anggota DPRD Kota Surabaya baru selesai melakukan penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara), awal pekan lalu sampai awal pekan ini. Para legislator bertemu warga masyarakat di daerah pemilihannya, dan menyerap beragam aspirasi pembangunan di Surabaya.

Setelah ini, DPRD akan membahas Rancangan APBD 2024, bersama Pemerintah Kota Surabaya. Direncanakan APBD 2024 ditetapkan 10 Nopember, bertetapatan dengan Hari Pahlawan. ”Isu-isu yang muncul dan juga permasalahan ketika penjaringan aspirasi masyarakat akan menjadi bagian penting dalam pembahasan APBD tahun 2024. Para legislator akan membahas bersama Pemerintah Kota Surabaya,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya, Senin (16/10).

Selama penjaringan aspirasi, anggota dewan juga blusukan keluar masuk kampung, melakukan inspeksi lapangan, untuk mencek temuan-temuan masalah yang disampaikan warga masyarakat. Seperti masalah pembangunan sarana dan prasarana kampung, masalah pendidikan, kesehatan, insfrastruktur pemukiman, atau penangangan sosial lainnya.

Adi Sutarwijono sendiri turun di kampung-kampung di kawasan Rungkut, Wonocolo, Gununganyar, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Mulyorejo dan Bulak, yang menjadi daerah pemilihannya. Politisi PDI Perjuangan (PDIP) menjaring berbagai usulan pembangunan dari pengurus kampung, kalangan penggerak kegiatan perempuan dan anak, karang taruna dan warga masyarakat yang lain.

Di kampung Kali Rungkut, misalnya, Adi bertemu dengan pengurus kampung. Ia mendapat curhat soal perbaikan jalan berupa pavingisasi. “Jalan ini belum dipaving. Posisinya lebih rendah dari jalan di sekitarnya. Sehingga kalau hujan, pasti kebanjiran. Tahun 2019 lalu, sudah kami usulkan. Tapi belum dikerjakan sampai sekarang. Apalagi sebentar lagi musim hujan,” kata Nanik, Ketua RW di pemukiman itu.

Jono, salah seorang pengurus kampung juga mengadukam saluran sungai yang sudah lama tidak dikeruk, sehingga mengalami pendangkalan. “Mohon segera ditangani, karena saluran ini merupakan menampung air dari berbagai tempat,” ujar Jono.

Baca Juga :  200 KTP-El Per Hari, Dikirim Melalui Pendopo Ekspres

Adi Sutarwijono menyanggupi untuk segera menangani apa yang menjadi komplain dari warga. “Dengan melihat langsung di lapangan, kita bias mencek langsung apa saja yang perlu dibenahi. Ini bagian dari fungsi pengawasan legislatif,” kata Adi.

Di kampung Margorejo, seorang tokoh warga memberikan apresiasi atas pembenahan pelayanan publik. Sekarang, pelayanan masyarakat dilakukan di balai-balai RW. “Kami mendukung kebijakan Wali Kota Pak Eri Cahyadi dan DPRD untuk memberikan bantuan operasional RW untuk pembayaran tagihan rekening listrik dan air. Kecepatan dan kemudahan pelayanan di balai RW sangat dirasakan warga,” kata Imam Syafii, Ketua RW di Margorejo.

Imam juga mengadukan persoalan pembangunan di kampungnya yang terhambat karena terganjal status fasum-fasos yang belum tercatat menjadi aset Pemkot Surabaya. “Kemana kami harus mengadukan supaya cepat tertangani,” kata Imam. Adi menyarankan melayangkan pengaduan ke DPRD. “Supaya segera ditangani,” kata Adi.

Di kampung Medokan Semampir, Adi menerima curhat dari warga kampung karena belum terlaksana pembangunan fisikj. “Pembenahan saluran air, pavingsiasi, dan lain-lain belum terlaksana. Kami mohon segera dilaksanakan,” kata Syaiful Rahman. Usulan-usulan itu dicatat Adi Sutarwijono. “Kami perjuangkan agar segera golll,” kata Adi optimis.

Di kampung Rungkut Menanggal, seorang warga menyampaikan atas kinerja DPRD Kota Surabaya sehingga pembangunan di kampungnya dapat terlaksana. “Pembangunan di kampung kami jalan terus. Anggota dewan sering turun. Jalan di kampung kami baru saja dibangun,” kata Ibu Jannah, warga Rungkut Menanggal menunjukkan jalan kampung yang baru selesai dipaving.

Adi Sutarwijono memastikan seluruh aspirasi warga masyarakat akan dibawa dalam pembangunan Kota Surabaya. “Aspirasi warga masyarakat adalah bahan baku penting dalam penyusunan kebijakan pembangunan kota,” kata Adi.(den/ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.