BI Optimis East Java ID Tingkatkan Investasi di Jawa Timur 

oleh -640 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur dan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar East Java Investment Dialogue (EJID) dengan tagline ” Boosting Up Growth, Driving Sustainability” Rabu (17 /7/ 2024) di The Westin Surabaya.

EJID sendiri merupakan kick off menjelang penyelenggaraan Road to East Java Investment Forum (EJIF) 2024 pada Oktober mendatang.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Erwin Hutapea mengatakan, forum ini diselenggarakan sebagai wujud kegiatan untuk meningkatkan angka investasi di Jatim sebagai provinsi yang cukup besar kontribusinya terhadap perekonomian Indonesia.

“Terima kasih Pemprov Jatim, dalam hal ini DPMPTSP yang telah memberikan dukungan, bersama-sama mendorong dan bersinergi meningkatkan angka investasi untuk mengkriet kesejahteraan masyarakat Jatim,” ujar Erwin kepada media usai acara.

Ditambahkan Erwin, berbicara soal investasi tidak bisa dilakukan secara one shot. Harus dikawal. Dengan DPMPTSP Bank I donesia melakukan kurasi proyek-proyek yang ready to offer.

“Hari ini akan ada one on one meeting, pendalaman dari calon investor dengan project owner, untuk masuk ke diskusi yang lebih lanjut sehingga harapannya di Bulan Oktober ada MoU, LoI untuk realisasi investasi,” jelasnya.

Proyek-proyek yang ditawarkan hari ini meliputi energi, manufaktur, pariwisata dan kawasan ekonomi khusus setidaknya JIIPE dan singhasari. Secara total dari beberapa project yang ready to offer angkanya sekitar Rp40 triliun yang hari ini peluang investasinya mulai dibuka.

Berdasarkan assestmen terhadap data historis, 1 persen peningkatan angka investasi di Jatim akan memberikan kontribusi sekitar 0,3 persen terhadap pertumbuhan PDRB.

 ”Saat ini  dimana kondisi perekonomian global ke depan masih diliputi ketidakpastian, memang orientasi mesin pendorong perekonomian ini kembali ke perekonomian domestik. Investasi ini kontributor terbesar kedua setelah konsumsi. Jadi ada sekitar 27 persen kontribusi terhadap PDRB Jatim,” tegas Erwin.

Baca Juga :  Pecah Rekor, Misi Dagang dan Investasi Jatim di Hong Kong Sukses Catatkan Komitmen Transaksi Rp 1,101 Triliun

Sebelumnya,  Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono dalam sambutannya di acara Road to East Java Investment Forum (EJIF): East Java Investment Dialogue (EJID), menyatakan solidnya kinerja perekonomian Jawa Timur sejalan dengan realisasi penanaman modal di Jawa Timur yang merupakan tertinggi ketiga di Indonesia. Dalam rangka menciptakan iklim investasi yang lebih efisien dan kondusif, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah membentuk East Java Investment Hub.

Adhy Karyono optimis peluang calon investor asing untuk berinvestasi di Jatim semakin banyak. Keyaninan tersebut bukan tanpa sebab. Pasalnya, realisasi investasi Jatim di triwulan I tahun 2024 tercatat meningkat hingga 20,7 persen dengan kontribusi penanaman modal asing yang cukup signifikan.

“Realisasi investasi triwulan I year on year (y on y) tahun 2024 meningkat sebesar 20,7 persen yang mana kontribusi realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang 16,1 persen,” kata Adhy.

Acara ini dihadiri cukup banyak pihak strategis, termasuk para perwakilan Konjen dan Dubes negara sahabat yang turut serta membawa calon investor. Hal itu menunjukkan pentingnya forum semacam ini untuk berdiskusi memasarkan project yang bisa ditawarkan kepada investor asing.

“Investasi di Jatim memiliki peluang bagus dan mereka akan diberikan layanan yang sangat baik agar semua keperluan berinvestasi bisa dipenuhi. Terima kasih Bank Indonesia perwakilan Jatim yang menginisiasi untuk meningkatkan nilai investasi di Jatim,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, Adhy optimis peluang menarik calon investor di Jatim semakin terbuka lebar. Tidak sekadar PMA yang meningkat, melainkan pertumbuhan ekonomi yang terus menunjukkan trend positif sebesar 4,8 persen. Selain itu inflasi juga terus terjaga per Juni 2024 sebesar 25 persen + 1 persen, serta nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menunjukkan kenaikan sebesar 20,1 persen.

Baca Juga :  APTIKNAS : Tehnologi Smart Ritel Bantu Pengusaha Lancarkan Kinerja Bisnis

“Hal ini semakin menunjukkan bahwa potensi untuk berinvestasi di Jatim semakin baik. Termasuk menurunnya angka kemiskinan sebesar 0,56 persen poin serta meningkatnya angka wisatawan sebesar 31,45 juta kunjungan periode Januari-Juni 2024, semakin membuka peluang calon investor berinvestasi di Jatim,” jelasnya

Dihadiri lebih dari 200 undangan, termasuk 13 investor luar negeri (Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, India, Australia, Singapura, Belanda, Italia, Jerman, Bangladesh) East Java Investment Dialogue (EJID) 2024 membahas berbagai peluang investasi strategis di Jawa Timur bersama Kementerian Investasi BKPM dan project owners proyek unggulan, one to many meeting, dan one-on-one meeting.

Terdapat 13 proyek Investment Proyect Ready to Offer (IPRO) yang ditawarkan, terdiri dari kawasan industri, kawasan ekonom khusus, infrastruktur, energi, manufaktur, serta pariwisata dengan nilai total potensi investasi hingga lebih dari 40 triliun rupiah. EJID juga sukses memfasilitasi 30 one-on-one meeting pada 13 proyek yang ditawarkan. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.