Media Briefing hasil kolaborasi Bank Indonesia Jawa Timur dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II Jawa Timur, dan Kementerian Keuangan di Provinsi Jawa Timur di Lt.5 R.Kahuripan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur – Jl. Pahlawan 105 Surabaya, (07/02/25) Jum’at (07/02/2025) (kilasjatim.com/nova)
KILASJATIM.COM, Surabaya – Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (BI Jatim) memproyeksikan sektor konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi akan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2025.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea menyampaikan bahwa ekonomi Jawa Timur pada triwulan IV 2024 berhasil tumbuh sebesar 5,03 persen, meningkat dibandingkan triwulan III yang mencatatkan angka 4,91 persen.
“Dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan IV terutama ditopang oleh investasi, diikuti konsumsi rumah tangga dan ekspor yang tetap menunjukkan tren positif,” ujar Erwin dalam Media Briefing berkolaborasi dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, Kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II Jawa Timur, dan Kementerian Keuangan di Provinsi Jawa Timur di Lt.5 R.Kahuripan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur – Jl. Pahlawan 105 Surabaya, (07/02/25) Jum’at.
Erwin menjelaskan bahwa kekuatan ekonomi Jawa Timur pada 2024 didorong oleh konsumsi swasta yang meningkat, sejalan dengan penyelenggaraan pemilu dan pilkada, serta investasi yang terus bertumbuh melalui proyek strategis nasional (PSN) dan proyek swasta, seperti pembangunan pabrik kimia dan pengolahan logam mulia di Gresik.
“Melihat perkembangan makroekonomi Jawa Timur hingga triwulan I 2025, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi daerah ini akan tetap positif. Namun, divergensi pertumbuhan ekonomi global, terutama dengan perekonomian Amerika yang tumbuh kuat, perlu menjadi perhatian agar Jawa Timur tetap mampu menjaga stabilitasnya,” jelas Erwin.
Dengan mempertimbangkan tantangan dan peluang yang ada, BI Jatim memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2025 berada dalam rentang 4,7 persen hingga 5,5 persen.
“Jawa Timur terus memainkan peran signifikan, baik di Pulau Jawa maupun secara nasional, sebagai pusat industri pengolahan dan salah satu lumbung ekonomi utama. Kami optimistis prospek ekonomi Jawa Timur akan terus membaik,” jelas Erwin.
Dalam paparannya, Erwin menyampaikan bahwa ekonomi Jawa Timur sepanjang 2024 tumbuh sebesar 4,93% year-on-year (yoy), dengan investasi sebagai salah satu penopang utama.
Peningkatan investasi non-bangunan, penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pada awal tahun 2024, serta proyek konstruksi swasta di kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi. Secara sektoral, sektor perdagangan, akomodasi, makanan dan minuman, serta konstruksi berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekonomi.
Inflasi Jawa Timur 2024 juga terkendali di angka 1,51% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 2,92% (yoy) dan lebih baik dari inflasi nasional yang berada di angka 1,57% (yoy). Kami menekankan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari efektivitas koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dijalankan dalam kerangka pengendalian inflasi JATIM SIGATI.”
“Dengan memperhatikan tantangan dan peluang yang ada, kami optimis bahwa ekonomi Jawa Timur akan terus tumbuh dan stabil. Sinergi antara BI, OJK, Kementerian Keuangan, dan LPS akan semakin diperkuat melalui kebijakan yang pro-pertumbuhan serta inovasi yang berkelanjutan,” pungkas Erwin Gunawan Hutapea. (nov)