Bertemu Siswi SMPN 52 Surabaya Pencipta IWS, DPRD: Kobarkan Semangat Juang Generasi Muda

oleh -340 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya: Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya AH Thony memberi perhatian khusus kepada dua siswi SMPN 52 Surabaya, Adita Zahra Putri Purwana dan Vanesa Dewi Saraswati, pencipta detector kebakaran Integrated Warning System (IWS).

Pimpinan DPRD Surabaya yang nyentrik ini mengaku senang sebab ia bisa melihat potensi anak muda Surabaya yang inovatif, solutif dan memiliki semangat maju dengan menciptakan karya yang berguna bagi masyarakat.

“Ini membuktikan bahwa anak-anak muda Surabaya tidak hanya punya potensi besar, namun juga sebagai harapan untuk menjawab persoalan masyarakat,” ungkap Thony di Surabaya, Rabu (7/2/2024).

Generasi muda, lanjutnya, adalah kunci kesuksesan menuju Indonesia Emas tahun 2045. Oleh karena itu, mereka harus terus didorong dan diberi motivasi agar terus berkembang. Berbagai langkah harus dilakukan untuk memaksimalkan potensi mereka, termasuk mengapresiasi tiap inovasi yang dihasilkan.

“Keberhasilan siswi SMPN 52 Surabaya menciptakan alat deteksi kebocoran LPG ini membuktikan bahwa Kota Pahlawan penuh generasi muda berbakat. Sangat solutif karena masih banyak kita dengar kebakaran akibat kebocoran LPG di Surabaya. Apalagi harganya juga murah,” ungkapnya.

Tak butuh biaya mahal. Untuk satu rangkaian alat hanya dibutuhkan Rp 150 – 300 ribuan saja. Alat detector bisa dipasang di rumah-rumah sementara home base dan sirine di pos satpam.

Inovasi anak-anak tersebut bisa jadi jawaban permasalahan yang kerap ditemui di kampung-kampung Surabaya, misal kebakaran akibat kelalaian warga. Adanya temuan itu bisa memberikan peringatan dini sehingga bisa teratasi sebelum meluas.

“Sebuah pepatah mengatakan, ilmu tanpa implementasi ibarat pohon tanpa buah; sia-sia. Kalau anak-anak SMP ini ibarat pohon baru ditanam belum besar namun sudah berbuah, varietas unggulan,” ungkap Thony.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Apresiasi Atas Diraihnya Penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Untuk Eri Cahyadi

Menurut Thony, hidup dan tumbuh di Kota Pahlawan, warga harus terus mengobarkan spirit juangnya. Terlebih lagi jika warga hidup produktif, menelurkan karya-karya yang bermanfaat.

Sementara itu, Vanessa Dewi Saraswati menjelaskan bahwa alat tersebut bernama Integrated Warning System. Alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran LPG di rumah ini bisa mengirimkan sinyal atau notifikasi ke pos keamanan kampong ketika ada kebococran LPG sehingga satpam atau petugas jaga lebih cepat menuju lokasi karena terdeteksi lebih awal.

“Semuanya ludes terbakar. Salah satu penyebabnya karena satpam kurang cepat mendeteksi. Dengan alat ini, kami berharap kebocoran LPG dan kebakaran bisa dideteksi lebih cepat sehingga diatasi dengan baik. Korban jiwa dan kerugian materiil bisa ditekan,” ungkap Vanessa yang merupakan siswi kelas IX tersebut.

Pendampingan Pemkot

Agar kreatifitas mereka bisa terus dikembangkan dan tidak berhenti sampai disini, AH Thony mendorong agar Pemkot memberikan pendampingan sehingga ala tersebut bisa dikembangkan dan berguna bagi masyarakat.

“Selain itu kami juga berharap Pemkot bisa membantu pengurusan hak paten atau HAKI. Karena ini jadi hal krusial terkait penemuan-penemuan,” ujar Thony.

Kepala Bappeko Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa Pemkot akan senantiasa mendukung inovasi itu. Jika diperlukan, pihaknya bakal membantu mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Adanya HAKI memungkinan produk temuan tak hanya dipasarkan di Surabaya, namun bisa dimanfaatkan secara luas di kota lain.

“Tentunya perlu ada uji coba terlebih dahulu di sekolah atau kampung-kampung. Dan kami akan mencoba link and match dengan perusahaan-perusahaan yang mau turut mendorong alat ini untuk dikembangkan. Jadi, bisa direplikasi dan lebih fungsional,” pungkas Irvan.(ADV/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.