Bank Indonesia Siapkan Empat langkah Strategis Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah

oleh -627 Dilihat

Opening Ceremony Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2023, Jumat (29/9). FESyar Regional Jawa tahun 2023 ini diselenggarakan di Atrium Pakuwon Mall hasil  kolaborasi dengan Bank Indonesia mulai tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2023. (kilasjatim.com/dok)

KILASJATIM.COM, Surabaya  – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Opening Ceremony Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa Tahun 2023, Jumat (29/9). FESyar Regional Jawa tahun 2023 ini diselenggarakan berkolaborasi dengan Bank Indonesia mulai tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2023.

Wagub Emil menyampaikan bahwa tema FESyar Regional Jawa tahun ini yakni “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif”. Tema ini memiliki cakupan yang komprehensif dalam mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

“Kami sangat terkesan dengan komprehensif nya cakupan dari dan tema FESyar tahun ini baik itu tadi program PAHALA yaitu Halal Value Chain maupun program MASLAHAT yang menekankan pada social investment dan digitalisasi sebagai akselerasi untuk inklusi. Ini semuanya benar-benar On The Spot betul menjawab tiga pilar utama di dalam mengembangkan ekonomi syariah,” kata Wagub Emil yang juga menjabat sebagai Ketua Harian KDEKS Jatim.

Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, dalam sambutannya menyampaikan bahwa potensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar) di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. Pertama,  meningkatnya kompetisi dari berbagai negara dalam merebut pangsa eksyar global, dimana saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Malaysia, Saudi Arabia dan UEA.

 Kedua, rendahnya pangsa keuangan syariah akibat basis penabung dan inovasi produk yang masih terbatas, serta jumlah debitur dan basis investor keuangan sosial syariah yang belum kuat. Ketiga, pemanfaatan inovasi teknologi yang masih terbatas.

Baca Juga :  'Jamu' Bank Indonesia Mampu Jaga Stabilitas Perekonomian Indonesia

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia terus bersinergi memperkuat pengembangan ekonomi syariah melalui 4 langkah strategis : Pertama, mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end, mulai dari kapasitas pelaku, penguatan kelembagaan, sampai dengan penguatan infrastruktur pendukung. Kedua, dari aspek keuangan syariah kebijakan di sektor keuangan syariah akan fokus pada pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan syariah sebagai alternatif skema pembiayaan dan pendanaan ekonomi Indonesia. Ketiga, penguatan halal lifestyle, melalui peran ISEF dan FESyar baik sebagai strategic integrator untuk kegiatan Business coaching dan business matching, maupun sebagai forum untuk mengidentifikasi trade opportunity and investment berbasis syariah. Keempat, penguatan peran teknologi digital dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah.

Pada kesempatan yang sama,  Doddy Zulverdi,  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur secara khusus menyampaikan bahwa terdapat 3 (tiga) upaya penguatan sinergi dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa yang ditandai dengan penandatanganan MoU , meliputi:

PAHALA atau Penguatan Rantai Nilai Produk Halal, yang akan mendorong sinergi perkuatan ekosistem rantai nilai produk halal di Jawa melalui: sertifikasi halal, pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), dan pengembangan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal.

Ketiga pilar utama tersebut ialah pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen, serta edukasi.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Emil mengatakan sejatinya hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia telah mengedepankan prinsip syariah. Mulai dari makanan dan minuman, pekerjaan, pakaian, dan lainnya. Hanya perbankan saja yang masih menggunakan dual system.

“Sehingga motivasinya adalah meningkatkan compliance dan quality insurance. Karena ternyata kita juga masih menemukan sedikit banyak terjadi kasus dimana produk tertentu dipertanyakan kehalalannya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Jumlah Investor Saham Tembus 4 Juta, Didominasi Milenial dan Gen Z

Terakhir, Wagub Emil berharap FESyar Regional Jawa 2023 ini akan menjadi wadah yang berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif.

“Mari kita bersatu, belajar bersama, dan berinovasi demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur,” pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.