KILASJATIM.COM, Banyuwangi – Sebanyak 200 perantau asal Banyuwangi diberangkatkan kembali ke daerah perantauan melalui program Mudik Balik Gratis 2025, Sabtu (5/4/2025). Pelepasan peserta dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Mujiono, dari halaman Pendopo Sabha Swagatha Blambangan.
Para peserta merupakan bagian dari program mudik balik gratis yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur, khusus untuk warga Jawa Timur yang merantau ke wilayah Jabodetabek dan Karawang. Program ini menjadi bentuk kepedulian pemerintah dalam memberikan kemudahan transportasi usai libur panjang Idulfitri 1446 H.
“Selamat jalan. Semoga selamat sampai tujuan, selamat berkarya kembali di tanah rantau. Semoga sukses dan selalu diberikan keberkahan. Sampai berjumpa lagi tahun depan,” ujar Mujiono saat memberi sambutan.
Dalam kesempatan tersebut, Mujiono juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh warga Banyuwangi di perantauan yang selama ini tetap aktif mendukung kemajuan daerah asal mereka.
“Banyuwangi bisa seperti sekarang bukan karena jasa pemimpinnya, melainkan hasil kerja keras dan gotong royong semua pihak, termasuk panjenengan semua. Mohon terus doakan Banyuwangi, mari kita bangun daerah ini sesuai kapasitas kita masing-masing,” ucapnya.
Di hadapan para peserta, Mujiono memaparkan sejumlah capaian pembangunan daerah yang diraih Banyuwangi berkat kolaborasi berbagai pihak. Di antaranya program beasiswa bagi pelajar kurang mampu, layanan publik jemput bola, peningkatan ekonomi kerakyatan, dan berbagai inovasi lainnya yang berdampak langsung pada masyarakat.
Capaian ini turut meningkatkan rasa bangga warga Banyuwangi yang tinggal di luar daerah. Salah satunya diungkapkan oleh Dayat Osing, seorang perantau yang telah menetap di Jakarta selama 30 tahun.
“Semakin bangga jadi orang Banyuwangi. Di tempat saya sekarang semuanya sudah mengenal Banyuwangi. Bukan hanya destinasi wisatanya, tapi kuliner hingga lagu Osing pun sudah digandrungi di daerah lain,” tuturnya dengan semangat.
Dayat juga mengaku sangat terkesan dengan perhatian Pemkab Banyuwangi terhadap para perantau, terutama melalui ajang tahunan Festival Diaspora Banyuwangi. Ajang ini menjadi ruang temu kangen dan berbagi pengalaman antar diaspora dari berbagai penjuru dunia, lengkap dengan sajian khas daerah seperti kuliner, seni tradisi, dan musik.
“Semoga Banyuwangi semakin maju dan tetap membanggakan,” pungkas Dayat. (zul)
