Tingkatkan Kompetensi, JSP Latih Wartawan Public Speaking

oleh -439 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Tidak hanya berkutat mencari berita dan bertemu banyak orang tapi menjadi seorang wartawan atau pewarta profesional juga dituntut untuk mampu tampil didepan umum. Ini kerap kali menjadi kendala bagi wartawan atau jurnalis ketika melaksanakan profesinya. Keterampilan public speaking ternyata juga dibutubkan dalam rangka menunjang keberhasilan tugas para jurnalis.

Melihat itu, Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga bekerja sama dengan Jurnalis Sahabat Pendidikan (JSP) menggelar pelatihan public speaking bagi wartawan dalam rangka untuk menambah kompetensi dan keterampilan para jurnalis.

Willy Irawan, Ketua JSP menyampaikan seringkali dari para jurnalis terbukti memang mumpuni saat bertugas di lapangan, tapi tidak percaya diri ketika berhadapan dengan orang lain termasuk dengan para nara sumber. “Karenanya kami dari Jurnalis Sahabat Pendidikan (JSP) menginisiasi agar para pewarta ini bisa tampil berani. Bagi Jurnalis Public speaking ini menjadi kebutuhan. Dengan adanya bekal pelatihan ini, harapan kami ketika pewarta diminta untuk mengajar Jurnalistik, misalnya maka dipastikan sudah punya keterampilan danbilmunya,” ungkap pewarta dari Antara Jatim ini.

 

Sementara itu Benny Hermawan salah satu Reporter RRI Surabaya mengaku, pelatihan dengan menggandeng Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Unair ini bisa menjadi modal untuk tampil berani didepan umum. Senada dengan Wily, Benny mengakui tidak semua wartawan berani tampil didepan umum. Dari segi penyajian konten berita mungkin bisa dikatakan mumpuni, tapi ketika ditantang untuk tampil ngomong justru ada yang dia seribu bahasa. “Ada lho yang kayak gitu. Saya aja kadang grogi. Ketika memberikan pemaparan langsung blank gak tau harus ngomong apa,” ujar Benny yang didapuk menjadi Ketua Panitia.

Baca Juga :  Delapan Mahasiswa Berprestasi Dari ITS Surabaya Terima Beasiswa SIG

Salah satu pemateri Rani Sukma Ayu Suteja menjabarkan jika berbicara public speaking tidak hanya berkaitan banyak orang, ketika dihadapkan pada satu orang pun itu terangnya sudah termasuk publik. “Jadi,  public speaking itu pertama buat diri kita nyaman. Semua itu tergantung diri sendiri. Kalau misal disuruh mengisi seminar tanya dulu audience nya. Itu penting untuk kita mempersiapkan diri,” kata Rani.

Kedua lanjutnya mengenal diri sendiri itu hal penting, ketika tahu kelemahan yang dimiliki, maka bisa menjadi poin agar menata diri sejak awal. “Mengenal audience juga akan sangat membantu untuk mempersiapkan diri dalam tampil di depan publik. Persiapan diri dan menguasai audience sangat penting sebelum penguasaan materi,” pungkasnya.

Sebanyak 25 jurnalis cetak, foto, online, radio dan tv berbagai media di Kota Surabaya hadir dalam pelatihan yang terbagi dalam empat sesi materi bertema Public Speaking dan Profesi Jurnalistik. “Kemauan JSP untuk terus menambah kompetensinya membuat kami di departemen Ilmu Komunikasi dan dukungan Perhumas Surabaya berniat menggelar kompetensi ini,” ujar Santi Isnaini, ketua Pengabdian Masyarakat Ilkom FISIP Unair.

Pelatihan ini juga akan dilanjutkan dengan pertemuan kedua pada Kamis (20/10/2022) mendatang. Untuk pertemuan kedua dijadwalkan akan membahas tentang pengarusutamaan gender dalam praktik jurnalistik. “Harapannya pelatihan ini akan dapat bermanfaat bagi para jurnalis dalam melakukan tugas dan mengembangkan keilmuannya di masyarakat,” pungkasnya. tok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.