KILASJATIM.COM, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui bahwa proyeksi jumlah pemudik angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Benar, besaran potensi pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, Minggu (23/3/2025).
Budi menyampaikan hal ini merujuk pada hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama akademisi. Survei tersebut menunjukkan bahwa jumlah pemudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini mengalami penurunan 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa survei tersebut menggambarkan potensi pergerakan masyarakat selama masa angkutan Lebaran, dengan pengambilan data yang dilakukan pada pertengahan Februari 2025. Namun, ia menegaskan bahwa survei ini tidak secara spesifik mengkaji penyebab penurunan jumlah pemudik.
“Mengenai apa penyebabnya, tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan alasan pasti dari penurunan tersebut,” jelasnya.
Senada dengan itu, Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, juga menyatakan bahwa survei yang dilakukan tidak mendalami faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi jumlah pemudik.
“Jumlah pemudik diperkirakan mencapai 146,48 juta orang seperti hasil survei Kemenhub. Namun, survei ini tidak meneliti lebih dalam apa penyebab naik turunnya jumlah pemudik, sehingga kami tidak dapat berspekulasi lebih jauh,” ungkap Elba.
Sejalan dengan penurunan jumlah pemudik, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi bahwa perputaran uang selama libur Idul Fitri 1446 H/Lebaran 2025 juga mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, jumlah pemudik tahun ini diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, turun 24 persen dari tahun lalu. Hal ini berimbas pada proyeksi perputaran uang selama Idul Fitri 2025 yang diperkirakan mencapai Rp 137,9 triliun, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 157,3 triliun.
“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka tahun ini diperkirakan turun menjadi Rp 137,9 triliun,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/3).
Menurut Sarman, prediksi ini dihitung berdasarkan jumlah pemudik tahun ini, yang terdiri dari sekitar 36,26 juta keluarga, dengan asumsi setiap keluarga terdiri dari empat orang. Jika setiap keluarga membawa rata-rata uang sebesar Rp 3,75 juta, maka total perputaran uang diperkirakan sebesar Rp 137,9 triliun. Namun, angka ini masih berpotensi meningkat.
“Jika rata-rata setiap keluarga membawa Rp 4 juta, maka potensi perputaran uang bisa mencapai Rp 145 triliun. Dengan demikian, estimasi perputaran uang berkisar antara Rp 137 triliun hingga Rp 145 triliun,” tambahnya.
Meskipun jumlah pemudik Lebaran 2025 diprediksi mengalami penurunan, aktivitas ekonomi selama periode mudik tetap memiliki potensi yang besar. Pemerintah dan pelaku usaha pun diharapkan dapat menyesuaikan strategi guna menjaga stabilitas perekonomian selama periode libur panjang ini. (den)