Pimpinan DPRD Jatim Sambut Positif Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi Jelang HUT RI ke-79

oleh -422 Dilihat

Foto: Ist/Pemprov Jatim

KILASJATIM.COM, Surabaya – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia mendapat tanggapan positif dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur. Pidato yang menggarisbawahi berbagai pencapaian dan tantangan nasional ini dinilai selaras dengan upaya pembangunan yang tengah dilakukan di Jawa Timur.

Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi, menyatakan bahwa berbagai target pembangunan di Jawa Timur, sebagaimana tertuang dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Gubernur dan dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2025, telah berjalan seiring dengan arahan yang disampaikan oleh Presiden.

“Kalau di Jatim, ya, berdasarkan LPJ Gubernur yang sudah kita sepakati bersama dan kemarin dikuatkan lagi KUA PPAS 2025, bahwa memang ada satu dua dari indikator itu yang belum tercapai, seperti indeks gini, tetapi kita dorong terus. Apa yang disampaikan Presiden paralel dengan yang dicapai di Jatim. Jadi kepentingan pembangunan Jatim bisa tercapai,” ungkap Kusnadi ditemui usai paripurna di DPRD Jatim, Jumat (16/08/2024).

Lebih lanjut, Kusnadi menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mencapai target pembangunan, khususnya dalam bidang industri dan ekonomi. Salah satu contoh sukses adalah terwujudnya pembangunan smelter di Jawa Timur.

“Ide smelter ini sudah ada sejak kepemimpinan sebelumnya, tetapi Alhamdulillah di bawah pimpinan Bu Khofifah, komunikasi beliau bagus, maka smelter itu bisa terwujud di Jatim. Dulu kita terlalu ambisi, ingin membangun tujuh smelter, teman-teman di Papua dan Sulawesi juga ingin kita berbagi. Sehingga di sini kita dapat dua. Sejauh ini tambang besar kita yang sahamnya dikuasai asing hanya mengeruk tanah, lalu dikelola di negaranya. Kita hanya mendapat pajak penjualan tanah, karena itu belum dimurnikan. Misal amoniak kita butuh untuk campuran pupuk, kita impor, padahal kalau kita kelola sendiri, kita akan dapat banyak,” jelas Kusnadi.

Baca Juga :  Sambut HUT RI ke-79, Pemprov Jatim Luncurkan "Jawa Timur Gerbang Nusantara Baru"

Menurut Kusnadi, upaya hilirisasi industri di Jawa Timur telah membawa dampak positif terhadap perekonomian daerah. “Alhamdulillah kita bisa melakukan hilirisasi semacam itu, kita tidak mengekspor bahan mentah begitu saja, tetapi setengah jadi, yakni dicuci setengah jadi, maka perekonomian dapat meningkat,” imbuhnya.

Kusnadi juga optimistis terhadap masa depan pembangunan di Jawa Timur dengan hadirnya calon presiden baru yang berlatar belakang baik. “Begini, saya pikir kalau saya melihat calon presiden baru RI yang berlatar belakang baik, itu akan membawa dampak pembangunan yang lebih baik bagi Jatim. Jadi apa yang sudah baik akan dilanjutkan. Apapun di Jatim, geografisnya dalam konteks keindonesiaan kita ada di tengah-tengah, 16 provinsi di luar bagian barat banyak yang bergantung pada Jatim, sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja. Jadi dukungan dari mereka banyak dari kita. Pusat akan memahami geografis ini, jadi beruntunglah Jatim,” terangnya.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Istu Hari Subagio, juga memberikan pandangan serupa. Ia menyoroti kesamaan keberhasilan yang dicapai di tingkat nasional dan Jawa Timur, terutama dari sisi pertumbuhan ekonomi.

“Keberhasilan dari nasional hampir sama di Jatim dari sisi pertumbuhan ekonomi, indikator ekonomi yang cukup bagus, inflasi terkendali, makronya sama. Apa yang dilakukan Jatim on the track dengan nasional. Penanganan kemiskinan, stunting, kemudian bidang pendidikan, kesehatan semua akan berlanjut untuk kita tingkatkan lagi. Walaupun kemiskinan kita di bawah rata-rata nasional, pun stunting, tetapi perjuangan kita belum selesai. Untuk mencapai Indonesia Emas, kita masih membutuhkan banyak hal sebagai pondasi utama dari ekonomi, pendidikan, dan sosial,” ungkap Politisi Partai Golkar tersebut.

Untuk itu, Istu Hari Subagio menekankan pentingnya kesinambungan dan peningkatan program-program yang telah berjalan untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih besar. Ia menilai bahwa upaya penanganan kemiskinan dan stunting di Jawa Timur telah menunjukkan hasil yang baik, meskipun masih ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.

Baca Juga :  Perusahaan Jepang Berencana Produksi Kotoran Sapi untuk Bahan Bakar Roket

“Penanganan kemiskinan dan stunting di Jawa Timur memang sudah berada di bawah rata-rata nasional, namun kita harus terus bekerja keras untuk menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas. Pendidikan dan kesehatan adalah dua sektor utama yang harus terus kita perkuat untuk mencapai Indonesia Emas,” pungkasnya. (sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.