Pendapatan Jatim Expo Rp 100 Juta, DPRD: Setara Warung Kopi?

oleh -779 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seharusnya menjadi penggerak utama ekonomi daerah dan penyumbang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, fakta yang terungkap dalam rapat DPRD Jawa Timur justru mengejutkan.

PT Panca Wira Usaha (PWU), BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang mengelola Jatim Expo, hanya menyetorkan PAD sebesar Rp 100 juta dalam setahun. Jumlah tersebut dinilai sangat kecil, bahkan disebut-sebut tidak jauh berbeda dengan omzet warung kopi kecil.

Anggota Komisi C DPRD Jatim, Lilik Hendarwati.

“Kami ingin tahu sebenarnya berapa pendapatan Jatim Expo. Masak gedung pertemuan sebesar itu hanya bisa menyetor Rp 100 juta setahun? Itu kalau dibagi 12 bulan, tidak sampai Rp 9 juta per bulan. Warung kopi di pinggir jalan saja bisa lebih dari itu!” tegas Lilik Hendarwati, anggota Komisi C DPRD Jatim yang dikenal vokal dalam mengawasi BUMD.

Lilik juga mempertanyakan transparansi laporan keuangan Jatim Expo. Pihak PT PWU beralasan bahwa pendapatan masih digunakan untuk membayar utang pembangunan. Namun, bagi DPRD, alasan ini tidak cukup kuat.

“Kami tidak ingin ada permainan dalam pengelolaan aset daerah. Kalau memang ada potensi besar, mengapa kontribusi ke PAD masih sekecil ini?” tambahnya.

Sorotan ini muncul di tengah anjloknya PAD Jawa Timur hingga Rp 4 triliun setelah diberlakukannya Undang-Undang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (UU HKPD). Dengan kondisi ini, DPRD Jatim semakin tegas dalam mengawasi kinerja BUMD agar tidak menjadi beban, tetapi benar-benar memberikan kontribusi nyata bagi daerah.

“Kami butuh transparansi penuh dari PT PWU. Jangan sampai ada potensi besar, tapi yang didapat daerah justru seperti recehan. Kalau terus begini, apakah Jatim Expo benar-benar menguntungkan atau hanya jadi beban?” pungkas Lilik yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim ini.

Baca Juga :  Robot Bawah Air Banyubramanta ITS Berjaya di Technogine 2022

DPRD Jatim berjanji akan terus mengawal permasalahan ini dan memastikan bahwa BUMD yang dikelola Pemprov Jatim tidak hanya sekadar papan nama, tetapi benar-benar menjadi penyokong utama bagi ekonomi daerah. (pur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.