Perbanyak Penggunaan EV, Grup SLS Dorong Transformasi Hijau di Sektor Pertambangan

oleh -722 Dilihat

SURABAYA, kilasjatim.com – Grup Sentosa Laju Sejahtera (SLS) melalui tiga anak usahanya, yang bergerak di bidang jasa kontraktor pertambangan dan penyewaan alat berat, berkomitmen untuk menjalankan transformasi bisnis ramah lingkungan. Komitmen ini disampaikan dalam acara gathering bertajuk “Green Mobility and Its Infrastructure” yang diadakan di Surabaya. Dalam acara tersebut, para perwakilan perusahaan memaparkan langkah-langkah konkret untuk mendukung target Indonesia mencapai emisi nol bersih pada 2060, baik melalui adopsi kendaraan listrik (EV) maupun pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

Ketiga anak perusahaan tersebut adalah PT Traktor Teknik Nusantara (TRAKTEK), yang berfokus pada penyediaan alat berat, pelumas, generator, dan suku cadang; PT Artha Satya Karunia (ASK), yang bergerak di bidang logistik dan transportasi; serta PT Sentosa Welindo Group (SWG), yang fokus pada layanan kontraktor umum dan teknik rekayasa.

Direktur Utama PT Traktor Teknik Nusantara, Dian Sanjaya Guudtralim, menyatakan bahwa perusahaan telah mempersiapkan diri menjadi dealer kendaraan tambang berbasis listrik. Anak usaha seperti TRAKTEK sudah mulai mempersiapkan diri untuk menjadi dealer kendaraan tambang berbasis EV, kemudian ASK sudah mulai menggali potensi-potensi terkait transportasi dan logistik berbasis EV, dan kami sudah berencana akan mengadopsi unit truk EV,” ujarnya.

Dian mengatakan bahwa tahun 2025 mendatang pihaknya menargetkan bisa mengkonversi hingga 15 persen kendaraan komersil perusahaan khususnya truk pengangkut yang jumlahnya mencapai 400 unit untuk beralih ke EV. Komitmen ini akan berlanjut hingga ditargetkan separuh dari kendaraan komersih perushaan akan beralih menjadi kendaraan listrik.

“Namun transformasi ini juga akan melihat dari langkah pemerintah dalam mendukung transformasi serupa di sektor EV seperti penyediaan charging station untuk kendaraan besar seperti truk. Jika dukungan pemerintah berjalan cepat kami siap mempercepat transformasi ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Air EV, Mobil Listrik Pertama Wuling Yang Jadi Primadona di GIIAS 2022

Sementara itu, Direktur Utama PT Artha Satya Karunia (ASK), Chedie Putra Hardiyanto, mengungkapkan bahwa perusahaan telah melakukan sejumlah terobosan dalam menjalankan bisnis ramah lingkungan. “ASK sudah melakukan sejumlah terobosan bisnis ramah lingkungan, salah satunya dengan menggandeng Electrum dalam mengembangkan sistem pertukaran baterai pada motor EV,” jelasnya. Selain itu, perusahaan juga menerapkan teknologi Vehicle-to-Grid (V2G), yang memungkinkan kendaraan listrik menyimpan energi dan mengalirkannya kembali ke jaringan listrik. “ASK juga menerapkan teknologi Vehicle-to-Grid (V2G), yang memungkinkan kendaraan listrik berfungsi sebagai penyimpan energi dan mengalirkan listrik kembali ke jaringan listrik,” imbuh Chedie.

Direktur Utama PT Sentosa Welindo Group (SWG), Tiarvando, menegaskan bahwa pihaknya juga menerapkan konsep bisnis ramah lingkungan pada proyek-proyek yang digarap, termasuk di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. “Kami sedang mempersiapkan kawasan komersil di IKN di mana konsep bangunan dan infrastruktur hijau, di antaranya menggunakan solar panel dan PLTA untuk memenuhi kebutuhan listrik, serta menggunakan material bangunan dengan konsumsi energi dan jejak karbon yang rendah (low embodied carbon),” ungkapnya.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, seperti pendanaan dan keterbatasan infrastruktur, ketiga perusahaan tetap optimistis dapat mengatasi hambatan tersebut dengan berkolaborasi bersama penyedia teknologi dan pemerintah. Acara gathering ini juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak perusahaan di sektor pertambangan untuk mengadopsi teknologi dan praktik ramah lingkungan. “Green Mobility and Its Infrastructure memiliki potensi besar untuk mengubah praktik industri pertambangan menjadi lebih berkelanjutan,” tambah Tiarvando.

Ke depannya, ketiga perusahaan akan semakin fokus pada integrasi energi terbarukan dan berkolaborasi dengan perusahaan rintisan untuk mengembangkan teknologi yang lebih efisien. Dian juga mengungkapkan bahwa TRAKTEK dan SWG akan menawarkan solusi second life baterai EV sebagai pengganti generator konvensional. “TRAKTEK dan SWG juga akan menyediakan solusi second life battery EV menjadi pengganti genset sebagai power saver/generator (powerwall),” tutup Dian. (SAG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.