Okupansi Hotel di Jatim Selama Lebaran Didominasi Wisatawan Lokal

oleh -1527 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Libur panjang lebaran sudah dimulai. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur (Jatim) mencatat tamu yang bermalam hotel di Jatim selama lebaran didominasi warga Jatim.

Sebanyak 77,5 persen tamu hotel masih didominasi dari Provinsi Jatim (wisatawan lokal). Kemudian 2,2 persen dari DI Yogyakarta, 3,7 persen Jawa Tengah, 7,2 persen Jawa Barat, dan 7,7 persen DKI Jakarta.

“Laporan dari tim, masih didominasi pasar lokal, yakni wisatawan dari Jawa Timur sendiri. Pergerakan wisatawan lokal, memang menjadi pendorong dalam kenaikan jumlah wisatawan Nusantara di Jawa Timur beberapa tahun terakhir, apalagi pada saat pandemi,” kata Kepala Disbudpar Jatim, Hudiyono.

Hal itu, lanjutnya, selaras juga dengan kampanye pariwisata kami yakni #dijatimaja.

“Kami beranggapan bahwa kampanye tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Selanjutnya, kami akan pantau dua hari ke depan kawasan pantai-pantai di Jawa Timur khususnya di kawasan JLS (jalur lintas selatan), apakah mengalami kenaikan atau tidak,” tutur Hudiyono.

Dalam kesempatan itu Hudiyono mengatakan tingkat hunian kamar (okupansi) hotel di Kota Madiun, mendekati angka 100 persen pada hari H Lebaran 2023.

“Tingkat okupansi tersebut jauh melebihi rata-rata okupansi di Jawa Timur yang masih di angka 45,96 persen,” katanya dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu (22/4/2023) malam.

Hudiyono menyampaikan tiga hotel di antaranya memberikan data tingkat okupansi hingga 100 persen dari mulai 22-25 April 2023.

“Laporan dari tim, Hotel Aston, Pop Hotel hingga Hotel Amaris di Kota Madiun 100 persen tingkat okupansinya. Untuk di Trawas atau Hotel Surya Prigen dilaporkan bahwa okupansi pada hari ini sebesar 65 persen, besok sudah 90 persen, dan pada tanggal 23-25 April forecasting hingga 80 persen,” katanya.

Baca Juga :  Kuliah Umum Penerima Beasiswa Pemprov Jatim 2023 dari Gubernur Khofifah

Menurut dia, kenaikan okupansi hotel di kota dan kabupaten di Jatim karena selain untuk staycation bersama keluarga, dimungkinkan juga karena kediaman dari para pemudik tersebut sudah tidak dapat menampung dari jumlah anggota keluarga yang berkumpul saat mudik. (bbs/bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.