Mughni, Perintis Lingkungan Hidup di Desa Banyuurip Ubah Abrasi Jadi Hutan Mangrove Asri

oleh -443 Dilihat

Abdul Mughni saat mengisahkan pengalamannya dalam melakukan Konservasi melestarikan hutan mangrove dan masyarakat Desa Banyu Urip dan sekitarnya dengan keberhasilannya Konservasi Mangrove di Desa pesisir Gresik di hadapan media di kantor PGN Saka, Gresik Kamis (13/7/2023) (kilasjatim.com/nova) 

KILASJATIM.COM, Gresik –Abdul Mughni yang akrab disapa dengan Pak Mughni, memiliki jasa besar dalam melestarikan hutan mangrove dan masyarakat Desa Banyu Urip dan sekitarnya dengan keberhasilannya Konservasi Mangrove di Desa pesisir Gresik.

Mughni yang dijuluki local hero bersama warga sekitar dan bantuan berbagai pihak, berhasil mengubah lokasi yang dulunya rusak akibat abrasi, menjadi hutan mangrove yang asri. Saat ini, tempat ini juga menjadi pusat edukasi, penelitian dan ekowisata mangrove Banyuurip Mangrove Center (BMC).

Kepedulian Mughni terhadap pemulihan konservasi mangrove telah diapreasiasi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan penghargaan dari Forum Kapasitas Nasional SKK Migas.

Semua bermula saat terjadi abrasi parah di wilayah pesisir Desa Banyuurip sekitar tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Abrasi menyebabkan hutan mangrove rusak dan daratan pesisir menjadi tergenang.

Kerusakan lingkungan juga tak terhindarkan. Sejumlah satwa dan habitat alaminya juga terdampak akibat abrasi tersebut, terutama siklus kehidupan kepiting yang dipengaruhi oleh hilangnya tanaman mangrove. Apalagi saat itu, Mughni bermata pencaharian sebagai nelayan pencari kepiting di area mangrove. Ditambah lagi dengan adanya masalah sampah kiriman dari laut.

Pria kelahiran Gresik ini tergerak untuk mengatasi permasalahan lingkungan di desanya. Ia berinisiatif untuk melalukan pembibitan dan menanam mangrove, serta mulai belajar untuk membudidayakan mangrove secara otodidak.

“Dari awal hanya 7 jenis mangrove yang ada semakin ke sini jenis mangrove yang berhasil. Kami bibit kini sudah mencapai 41 jenis. Dan ternyata pula banyak jenis mangrove dengan berbagai manfaat di dal kandungannya,” ujar Mughni, Kamis (13/7/2023)

Baca Juga :  Program Otsuka Blue Planet, Edukasi Masyarakat Menanggulangi Sampah Secara Mandiri

PGN Saka memiliki fokus program pada konservasi mangrove yang memiliki dampak penting dalam kelestarian lingkungan, terutama di daerah pesisir. Dengan program konservasi mangrove yang juga berada di Desa Banyuurip, maka PGN Saka tergugah untuk memberikan bantuan lebih kepada Mughni dalam hal budi daya mangrove.

“Tak hanya bergerak secara individu dalam pelestarian mangrove, Pak Mughni gigih mengajak warga lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dimulai dari hal-hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan di Banyuurip sampai akhirnya bersama-sama melestarikan hutan mangrove,” ujar Direktur Utama PGN Saka Avep Disasmita.

PGN Saka yang saat itu hadir dengan program pemulihan lingkungan ekosistem Mangrove, disambut sangat baik oleh Pak Mughni dan nelayan lainnya. PGN Saka memberi pendampingan untuk pelatihan pembibitan hingga penanaman mangrove. Pak Mughni selalu hadir dan konsisten menjalankan program pemulihan mangrove tersebut.

“Dari sekian banyak nelayan yang berpartisipasi, Pak Mughni yang paling memiliki komitmen aktif dan konsisten dari awal program hingga sekarang,” ungkap Avep.

Pak Mughni yang awalnya adalah seorang nelayan, sekarang menjadi salah satu Perintis Lingkungan Hidup yang sangat peduli terhadap lingkungan di Desa Banyuurip. Ia dan PGN Saka telah banyak melakukan pemberdayaan masyarakat untuk melakukan pembibitan hingga penanaman berbagai jenis mangrove, serta pengolahan dari mangrove itu sendiri sehingga memiliki nilai jual. Hingga saat ini, Mangrove Banyuurip menjadi salah satu destinasi wisata dan tujuan edukasi dari berbagai instansi untuk melakukan penelitian.

Tak hanya itu, PGN Saka juga membantu Pak Mughni untuk menerbitkan buku yang berjudul “Praktik Proses Pembibitan Mangrove di Banyuurip dan Analisis Usahanya”. Buku ini menjadi sumber pengetahuan dan edukasi bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat Desa Banyuurip namun juga masyarakat Ujungpangkah. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.