KILASJATIM.COM, Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang belakangan sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Imbauan ini disampaikannya saat mengunjungi korban bencana longsor di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (6/4/2025).
“Semoga ke depannya kita semua dapat belajar untuk melakukan pencegahan yang lebih baik akan bencana di masa mendatang,” ujar Saifullah.
Bencana longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) di jalur Pacet–Cangar, Desa Pacet, Mojokerto, menelan korban jiwa sebanyak 10 orang. Dari jumlah tersebut, tujuh orang merupakan satu keluarga asal Sidoarjo yang berada dalam sebuah mobil minibus, sementara tiga lainnya merupakan pengemudi dan penumpang kendaraan pikap asal Mojokerto.
Saifullah menjelaskan bahwa bencana alam, seperti longsor, memang bisa diprediksi secara umum namun tidak bisa diketahui secara pasti kapan akan terjadi. Oleh karena itu, diperlukan kewaspadaan yang lebih besar dari masyarakat serta perencanaan mitigasi yang matang.
“Letak geografis Indonesia yang berada di wilayah rawan bencana mengharuskan kita selalu siaga dan siap dengan segala kemungkinan,” tambahnya.
Dalam kunjungannya, Mensos juga menyempatkan diri mengunjungi rumah duka tujuh korban asal Sidoarjo dan memberikan santunan secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan. Ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam serta mendoakan agar keluarga diberi ketabahan.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan oleh Allah SWT,” tutur Saifullah.
Ketujuh korban yang berasal dari satu keluarga diketahui sedang dalam perjalanan untuk bersilaturahmi ke Malang melalui jalur Pacet–Cangar ketika bencana longsor terjadi.
Tragedi ini menjadi pengingat kuat akan pentingnya upaya mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat, khususnya bagi wilayah-wilayah rawan bencana. Pemerintah pun diharapkan terus meningkatkan edukasi dan fasilitas peringatan dini agar kejadian serupa tidak kembali menimbulkan korban jiwa di masa depan.