KILASJATIM.COM, Malang – Akses jalan menuju kawasan wisata Gunung Bromo melalui Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, kembali terputus akibat tanah longsor. Sebelumnya, longsor yang terjadi di Desa Ngadas pada Senin (10/2) telah menutup jalur menuju tiga desa. Kini, longsor kembali terjadi di Desa Gubukklakah pada Selasa (11/2) pukul 06.40 WIB, yang semakin memperparah kondisi akses jalan.
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah setempat sejak Senin (10/2) siang hingga Selasa (11/2) pukul 02.30 WIB diduga menjadi penyebab utama bencana ini. Akibatnya, tanah longsor disertai pohon tumbang terjadi di Desa Gubukklakah dan Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo.
Material longsor yang berasal dari tebing setinggi 13 meter dengan ketebalan tanah 3 meter dan panjang 10 meter menutup total akses jalan menuju Desa Ngadas, yang merupakan jalur utama ke wisata Gunung Bromo. Akibatnya, masyarakat setempat untuk sementara waktu tidak dapat beraktivitas ke lahan pertanian mereka.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, mengonfirmasi bahwa dalam dua hari terakhir telah terjadi empat titik longsoran di Kecamatan Poncokusumo. Namun, bencana ini tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerugian material yang signifikan. “Saat ini kami tengah melakukan pembersihan material tanah dan batu yang menutup akses jalan,” ujar Ichwanul pada Selasa (11/2).
Untuk mempercepat proses pembersihan, BPBD Kabupaten Malang telah mengerahkan alat berat dan mobil pemadam kebakaran (Damkar). Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, bersama Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) serta Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TNBTS), telah dikerahkan ke lokasi guna melakukan penanganan lebih lanjut dan kajian cepat terhadap dampak longsor.
Ichwanul menegaskan bahwa koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan, termasuk dengan Pemerintah Desa (Pemdes) dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Poncokusumo. Selain itu, masyarakat setempat juga turut bergotong royong membersihkan material longsoran secara manual maupun dengan bantuan alat berat.
Pemantauan terhadap jalur Gubukklakah-Ngadas masih terus berlangsung mengingat adanya kemungkinan longsor susulan. “Saat ini, arus lalu lintas masih terhenti di atas pertigaan Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, karena jalur tertutup longsoran tanah,” jelas Ichwanul.
Dalam dua hari terakhir, empat titik longsor di wilayah Kecamatan Poncokusumo telah dilaporkan dengan volume longsor yang cukup besar hingga menutup seluruh badan jalan. Longsoran tanah pertama dan kedua telah dibersihkan sebagian, sementara penyemprotan air menggunakan mobil Damkar masih berlangsung untuk memastikan akses jalan benar-benar terbuka.
Diketahui, titik koordinat longsor pertama berada di 8.009126, 112.862583, sementara titik longsor kedua berada di 7.991706, 112.886470. Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan pemantauan dan penanganan lebih lanjut guna memastikan akses jalan dapat kembali digunakan dengan aman. (tqi)