KILASJATIM.COM, Surabaya – Wagub Jatim Emil Elistianto Dardak menyebut tingginya angka pasien yang dirawat RSJ Menur akibat adiksi judi online sangat mengkhawatirkan.
Dari data RS Jiwa Menur selama 6 bulan hingga Mei 2025, tercatat sudah 51 pasien yang menjalani perawatan karena adiksi judol. Jumlah ini hampir menyamai total pasien sepanjang tahun 2024, yang mencapai 68 orang.
“Tahun ini belum sampai setengahnya, tapi jumlah pasien adiksi judi online sudah 51 orang. Ini angka yang mengkhawatirkan,” ujar Emil usai melakukan kunjungan ke RS Jiwa Menur, Kamis (22/5/2025).
Para pasien berasal dari beragam usia dan latar belakang profesi, mulai dari usia 14 tahun hingga 70 tahun, termasuk mereka yang berpendidikan tinggi.
“Ada yang lulusan S1, bahkan konsultan keuangan juga ada. Ini menunjukkan bahwa kecanduan judi online bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang status,” lanjut Emil.
Menurutnya, penanganan dilakukan berdasarkan tingkat keparahan adiksi. Pasien dengan gejala berat dirawat secara inap, sementara yang ringan cukup rawat jalan di bawah pengawasan psikiater dan keluarga.
RSJ Menur sendiri telah mendapatkan verifikasi dari Kementerian Kesehatan sebagai fasilitas yang kompeten dalam menangani gangguan akibat adiksi, termasuk kecanduan judi online.
Meningkatnya angka pasien disebut sebagai alarm serius mengenai dampak psikologis dari praktik judi digital yang kian meluas. Namun di sisi lain, Emil juga melihat adanya sisi positif dari fenomena ini.
“Kesadaran masyarakat untuk mencari bantuan medis juga meningkat. Ini langkah awal yang sangat penting dalam pemulihan,” ujarnya.
Emil juga menekankan bahwa pasien-pasien yang ditangani RSJ Menur bukan hanya korban kekalahan judi biasa, melainkan mereka yang mengalami adiksi secara klinis.
“Perlu dibedakan. Mereka ini murni adiksi, bukan sekadar frustrasi karena kalah. Ini sudah masuk ke ranah gangguan jiwa,” pungkasnya. (cit)