KILASJATIM,COM, MALANG – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang serta Perangkat Kecamatan Tajinan menggelar acara Tomboan Duwe Gawe di Situs Patirtaan, Malang.
Acara tersebut dilaksanakan guna memperkenalkan makanan, jajanan dan minuman tradisional dengan memberdayakan masyarakat desa setempat. Pengenalannya dikemas dalam sebuah event yang melibatkan masyarakat desa Ngawonggo khususnya dusun Nanasan.
Dalam event ini terdapat kegiatan utama yaitu bazar jajanan tempo dulu yang dipadukan dengan kesenian musik etnik dan permainan tradisional. Selain itu untuk menerapkan konsep asih di Tomboan, sistem pembayarannya pun menggunakan kotak asih dimana tidak dipatok harga dan para pengunjung bisa bayar seikhlasnya.
Event ini juga menawarkan kesempatan bagi pengunjung untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang berhubungan dengan kebudayaan masa lalu. Misalnya, dapat mencoba membuat langsung makanan traditional seperti jemblem dan gethuk singkong dan mengikuti permainan tradisional. Semua ini bertujuan untuk
mendekatkan masyarakat dengan kekayaan budaya Indonesia, sambil menyatukan generasi.
Dosen Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang, Rahardi menjelaskan bahwa event tersebut bertujuan untuk mempertahankan budaya yang ada, salah satunya dengan keberadaan jajanan tradisional yang sangat penting untuk menjaga warisan budaya yang kaya dan beragam.
“Dalam era modern ini, dimana makanan cepat saji dan hidangan luar negeri semakin mendominasi, jajanan tradisional membawa kita kembali ke akar-akar budaya kita yang autentik. Mereka memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman budaya kita,” jelasnya.
Iapun berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan sehingga dapat memperkuat narasi tentang konsep asah, asih, asuh di tengah gempuran digitalisasi saat ini. kar
