Khofifah Cek Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar, Perkuat Wisata dan Ekonomi Jatim

oleh -571 Dilihat

KILASJATIM.COM, Banyuwangi — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan operasional layanan kapal cepat rute Banyuwangi–Denpasar yang direncanakan mulai beroperasi pada Juni 2025. Pelabuhan Boom Banyuwangi akan menjadi titik keberangkatan menuju Pelabuhan Serangan, Bali.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah melalui jalur laut, sekaligus memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi daerah.

“Menjelang operasional pada Juni mendatang, saya ingin memastikan semua fasilitas pendukung sudah siap. Saya juga meminta agar ruang tunggu penumpang dirancang dengan nuansa khas Banyuwangi agar bisa memberikan pengalaman yang berkesan,” ujar Khofifah.

Gubernur menyebut, kehadiran kapal cepat ini tidak hanya memperkuat pelayanan transportasi publik, tetapi juga akan mendorong interaksi lintas daerah yang lebih cepat dan efisien.

“Semakin baik layanan publik yang diberikan, maka semakin mudah masyarakat untuk saling terhubung. Ini bukan hanya soal mobilitas, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lintas sektor,” tambahnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang turut mendampingi menyambut positif rencana operasional kapal cepat tersebut. Ia menilai langkah ini akan menjadi pengungkit kuat dalam mendongkrak pariwisata dan memperluas pasar ekonomi lokal.

“Layanan ini akan membuka akses wisatawan dari Bali langsung ke Banyuwangi. Ini peluang besar bagi UMKM, sektor perhotelan, hingga ekonomi kreatif di daerah kami,” kata Ipuk.

Pelabuhan Boom sendiri merupakan pelabuhan milik Pemprov Jatim yang telah dikembangkan sejak 2002 setelah lama tidak beroperasi akibat sedimentasi. Pelabuhan ini memiliki sejarah panjang sebagai pelabuhan rakyat yang melayani wilayah kepulauan, khususnya dari Kabupaten Sumenep.

Sejumlah pembangunan telah dilakukan, mulai dari dermaga pelra sepanjang 600 meter, dermaga cruise, masjid, rumah dinas, sistem air bersih, kantor UPT, hingga breakwater pengendali sedimen untuk memastikan pelabuhan bisa beroperasi secara optimal.

Baca Juga :  Polres Batu Siapkan 45 Anggota untuk Operasi Keselamatan Semeru 2025

Nantinya, kapal cepat yang akan digunakan memiliki panjang 70 meter dan lebar 5 meter dengan kapasitas 300 penumpang. Estimasi waktu tempuh dari Banyuwangi ke Denpasar hanya sekitar 2,5 jam.

“Sudah disiapkan satu kapal untuk menjajaki respon pasar. Kalau responnya positif, jumlah kapal akan kami tambah,” jelas Khofifah.

Selain itu, Gubernur juga meninjau aset Pemprov Jatim yang bekerja sama dengan PT ASDP di kawasan Pelabuhan Ketapang. Ia menekankan pentingnya pembangunan jembatan penghubung dari Pelabuhan LCM ke Dermaga Bulusan agar tidak menimbulkan potensi konflik sosial dengan masyarakat sekitar.

“Saat ini sedang disiapkan Detail Engineering Design (DED). Harapannya, proses ini cepat selesai agar pembangunan bisa segera dilakukan,” ungkapnya.

Khofifah juga memantau arus balik Lebaran dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk. Berdasarkan laporan dari GM Pelabuhan Ketapang, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+6 mendatang. Pemerintah terus memastikan kesiapan layanan agar masyarakat bisa kembali dengan aman dan nyaman. (FRI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News