Kendalikan Inflasi, Pemkab Probolinggo Lakukan Panen Raya Padi

oleh -575 Dilihat

Foto: Ist/Pemkab Probolinggo

KILASJATIM.COM, Probolinggo – Dalam rangka meningkatkan produksi dan mencukupi ketersediaan pangan (beras) untuk pengendalian inflasi tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pertanian (Diperta) melakukan panen raya padi di Desa Seboro Kecamatan Krejengan pada Rabu (13/3/2024).

Panen raya padi ini dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo mewakili Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto, S.Sos., M.Si dan perwakilan Forkopimda.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Diperta Mahbub Zunaidi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Yahyadi, perwakilan perusahaan, Forkopimka Krejengan, Kepala Desa Seboro Mosta’in serta petani di Desa Seboro Kecamatan Krejengan.

Kegiatan ini diawali di Balai Desa Seboro Kecamatan Krejengan. Dalam kesempatan tersebut diserahkan bantuan bibit pohon pisang dan sembako secara simbolis kepada warga Desa Seboro oleh Asisten Administrasi Umum Tutug Edi Utomo, perwakilan Forkopimda, Forkopimka Krejengan dan Kepala Desa Seboro Mosta’in.

Usai penyambutan di Balai Desa Seboro, kegiatan ini dilanjutkan dengan panen raya padi di lahan sawah yang berada di Dusun Jeje’eh Desa Seboro Kecamatan Krejengan. Panen raya padi ini ditandai dengan pemotongan batang padi secara simbolis serta panen dengan menggunakan combine harvester untuk meminimalisir kehilangan hasil.

Kepala Diperta Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi menyampaikan Kecamatan Krejengan ini merupakan salah satu sentra padi. Untuk Kabupaten Probolinggo selama periode Nopember 2023 sampai dengan Februari 2024 luas tanam padi adalah 30.062 hektar dengan luas panen 9.373 hektar, produksi 502.255 hektar sehingga produktivitasnya kurang lebih 6 ton/hektar.

“Luas tanam padi pada masa tanam 1 adalah 30.062 hektar dengan luas panen 3.431 hektar dan jumlah produksi 177.041,27 kuintal. Adapun kecamatan yang termasuk sentra padi adalah Kecamatan Pajarakan, Kraksaan, Besuk, Gading, Krejengan, Tongas, Sumberasih dan Gending,” ujarnya.

Baca Juga :  Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi, Himbara Perkuat Sinergi

Mahbub menerangkan kebutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo berdasarkan hitungan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) itu sekitar 98 kilogram per kapita per tahun.

“Jadi untuk satu tahun ini masyarakat Kabupaten Probolinggo yang jumlahnya 1.200.000 jiwa memerlukan rata-rata kalau dibulatkan menjadi per kapita 1 kwintal atau 100 kilogram per tahun membutuhkan sekitar 120.000 ton sehingga masih surplus,” terangnya.

Lebih lanjut Mahbub menjelaskan untuk meningkatkan produktivitas padi pihaknya melakukan intensifikasi melalui inovasi-inovasi pemakaian sarana produksi. Misalnya pemakaian bibit unggul, pemakaian pupuk alternatif, pemakaian agen hayati dan termasuk pembuatan pemakaian biosaka.

“Selain itu rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur pertanian yaitu pembangunan jaringan untuk peningkatan Indeks Pertanaman (IP) melalui sumur bor dan perbaikan saluran irigasi sehingga bisa tanam dalam setahun 2 kali. Serta mengurangi kehilangan hasil. Karena berdasarkan penelitian kehilangan hasil dari mulai perontokan sampai penggilingan sekitar 10 persen. Salah satunya dengan program mekanisasi untuk mengurangi kehilangan hasil menggunakan combine harvester,” jelasnya.

Sementara Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo menyampaikan terima kasih kepada para petani dimana kegiatan ini menjadi salah satu prioritas Pemkab Probolinggo dalam upaya untuk memajukan kesejahteraan petani. Panen padi yang melimpah ini adalah hasil kerja keras dari para petani dan segenap pihak yang terlibat dalam pertanian di wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Langkah nyata dalam upaya menekan kenaikan inflasi yakni mencukupi ketersediaan pangan, khususnya beras. Kita semua tentu menyadari bahwa ketersediaan pangan yang mencukupi sangatlah penting untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan menekan kenaikan inflasi,” katanya.

Menurut Tutug, penyediaan sarana dan prasarana pertanian, bantuan benih unggul, pupuk subsidi dan pelatihan Teknik pertanian modern merupakan bentuk implementasi pemerintah agar produksi padi di Kabupaten Probolinggo dapat terus meningkat.

Baca Juga :  Dalami Kebijakan Pariwisata Daerah, Universitas Pertahanan Riset di Banyuwangi

“Pemerintah terus mendorong terciptanya kemitraan yang kuat antara petani, pemerintah dan para stakeholder terkait lainnya. Melalui kerjasama yang baik, kita dapat menciptakan sinergi yang lebih baik dalam upaya meningkatkan produksi padi dan menjaga ketersediaan pangan,” jelasnya.

Tidak lupa Tutug memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan dalam mengelola lahan pertanian dan merawat tanaman padi dengan penuh ketelatenan.

“Mari terus meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian dan terus belajar serta berinovasi agar kita dapat bersaing dalam pasar yang semakin kompleks. Semua upaya kita untuk meningkatkan produksi padi dan ketersediaan pangan merupakan bagian dari kontribusi kita dalam menekan kenaikan inflasi dan menjaga stabilitas harga-harga kebutuhan pokok,” pungkasnya. (bkj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.