ITS & UNICEF Latih Generasi Muda Jatim Kemampuan Digital

oleh -287 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Lebih dari 2.000 generasi muda atau remaja di Jawa Timur dilatih oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Unicef dan Dinas Pendidikan Jawa Timur, dalam Program Pelatihan Digital Skills. Di tahun 2023, program tersebut telah diikuti oleh 2.042 remaja dari 62 sekolah dari 30 kabupaten, menghasilkan sebanyak 719 buah ide solusi digital, 81 buah aplikasi mobile, aplikasi website 148 buah, 186 konten video layanan masyarakat,335 buah konten poster dan digital marketing, dan 104 solusi produk nondigital dalam bentuk boga, busana, rias kecantikan.

Peserta pelatihan juga telah berhasil membuat akun dan mengunggah produk digitalnya serta siap menerima pesanan, sementara jumlah peserta yang mulai bekerja di bidang digital tercatat sebanyak 1.289 siswa terlatih. Tersebar pada bidang promosi melalui media sosial sebanyak 438 siswa, pembuatan poster produk 338 siswa, digital marketing-copywriting 194, penjualan melalui marketplace 185, dan penjualan melalui website 134 siswa.

Demikian diungakapkan Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Unicef Indonesia Wilayah Jawa dalam acara: Demo Day, Program Digital Skills Unicef untuk Generasi Terampil, yang digelar di Surabaya. Unicef bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan ITS mengadakan Program Pelatihan Digital Skills sebagai bagian dari Program Double Track.

Program ini bertujuan memberikan akses keterampilan digital bagi remaja, terutama kaum wanita dan disabilitas yang selama ini terpinggirkan, selain itu bertujuan untuk mempersiapkan siswa SMA dengan keterampilan digital yang diperlukan untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin diwarnai teknologi digital; mengembangkan solusi digital berkelanjutan dengan memanfaatkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan; memberikan kesempatan luas memasuki dunia kerja melalui aplikasi dan platform digital; menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung; meningkatkan keterampilan teknis menggunakan teknologi; membuka potensi penuh individu melalui peningkatan keterampilan teknis; dan menjamin akses peluang yang adil bagi semua orang dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan geografis dalam mengikuti perkembangan teknologi dan dunia kerja digital.

Baca Juga :  Business Matching 2023, 15 Startup Binaan PCU dan Polinema Presentasi

Sementara Direktur Direktorat Kerjasama dan Pengembangan Usaha (DKPU) ITS, Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD mengatakan, selain capaian tersebut output program ini ada lebih dari 90 persen peserta menyatakan bahwa kegiatan ini berguna dan kemampuan digital dapat digunakan untuk untuk meraih pekerjaan di platform digital. “Mampu membuat perubahan dalam memecahkan masalah yang ada. Mereka para peserta juga tertarik untuk mengembangkan keterampilan digitalnya dan berpartisipasi lebih lanjut pada pelatihan-pelatihan yang tersedia,” katanya.

Dikatakannya, rangkaian kegiatan Program Pelatihan Digital Skills dilaksanakan mulai 13 Juli 2023 sampai 29 Februari 2024. Dilaksanakan dalam tiga tahap, mulai dari sosialisasi ke sekolah sasaran, FGD, pelatihan trainer dan mentor, grand lauching, pelatihan siswa, uji keterampilan, workshop, bootcamp, hingga presentation day, yang digelar 28 Februari 2024 ini. “Pelatihan ini merupakan extend program SMA Doubletrack. Selain mendapatkan kecakapan kerja dan kecakapan wirausaha yang telah didadapatkan di SMA Doubletrack siswa diberkan bekal keterampilan baru, keterampilan digital,” katanya.

Bentuk kegiatan lainnya selain pelatihan dan pembekalan peserta antara lain lomba produk digital yang bertujuan untuk mendorong siswa menciptakan produk digital yang inovatif serta membangkitkan semangat dan kreativitas mereka dalam belajar digital skills; juga Bina Karier dan Kewirausahaan, dilakukan untuk pembinaan karier dan kewirausahaan kepada peserta serta Bakti Karya Digital bertujuan untuk membangkitkan kepedulian dan rasa tanggung jawab sosial, peserta.

“Hal menarik lainnnya, Program Pelatihan Digital Skills ini peserta diwajibkan melakukan Bakti Karya Digital, sebuah kegiatan bakti sosial dengan memanfaatkan keterampilan digital yang telah dipelajari siswa dari pelatihan. Bentuknya membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitar,” katanya.

Ditambahkannya, program ini melibatkan 52 SMA Negeri dan Swsata di kawasan pinggiran kota, yang sebagian besar siswanya tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan 10 lembaga Non Formal Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kota Surabaya yang menyelenggarakan Paket C. Kegiatan Digital Skills periode tahun 2023 diikuti oleh 2.042 remaja dari 62 sekolah dari 30 kabupaten dan kota dengan rincian, peserta perempuan 1.223 (60%) dan laki-laki 819 (40%), dan disabilitas 27 siswa (1%), dengan didukung 62 trainer, 11 mentor, dan 112 mitra dunia usaha dunia industri (DUDI).(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News