International Conference PCU 2023, Wujudkan Arsitektur Berempati

oleh -247 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – The 5th International Conference on Empathic Architecture (ICEA) PCU (Petra Christian University) digelar selama lima hari. Memilih tema Architecture for Health and Well-being, dijadwalkan bakal digelar  International Workshop yang diikuti para mahasiswa PCU dan National University of Singapore (NUS).

Program kegiatan Architecture dari Faculty of Civil Engineering and Planning PCU (Petra Christian University) menjadwalkan  International Conference on Emphatic Architecture (ICEA) untuk yang kelima kalinya tersebut dijadwalkan pada 16-20 Oktober 2023. Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan selama dua tahun sekali, dan ICEA tahun ini memilih tema: Architecture, Health, and Well-being.

Sejak lama, Architecture PCU memang diketahui memiliki visi yang ingin mewujudnyatakan arsitektur yang berempati. Tidak hanya kepada pengguna yang menghuni sebuah bangunan, tapi juga berempati kepada lingkungannya.

Elvina Wijaya, S.T., M.T., Koordinator ICEA 2023 mengungkapkan, di zaman sekarang, arsitektur menjadi salah satu industri yang sangat rentan merusak lingkungan. Bahkan, proses produksi dari bahan-bahan material yang digunakan untuk membangun, itu juga sudah banyak mencemari lingkungan.

“Tema ICEA tahun ini dipilih karena melihat dari masa-masa pandemi, di mana sebagian besar waktu dihabiskan di dalam rumah. Di sisi lain, arsitektur bangunan juga bisa mempengaruhi kesehatan dan kebahagiaan manusia yang menghuni di dalamnya. Oleh karena itu, banyak masyarakat semakin sadar akan pentingnya memahami dampak desain arsitektural pada kesehatan (health), dan kesejahteraan mental (well-being) penghuninya,” terang Elvina.

Para pegiat Arsitektur dari lintas negara, mulai dari Amerika, China, Singapore, dan Indonesia, membagikan pandangan mereka tentang arsitektur yang memperhatikan lingkungan. Turut hadir pula Director of the Center for Health Systems & Design at Texas A&M, profesional serta praktisi di bidang Arsitektur, dan perwakilan dari National University of Singapore (NUS) sebagai keynote speakers.

Baca Juga :  PPNS Pantau Terumbu Karang untuk Keberlanjutan Ekosistem Pantai Pasir Putih Situbondo

International Student Workshop juga digelar dalam rangkaian ICEA 2023. Denga topik: Wellbeing and Health through Biophilic Design, workshop diikuti oleh para mahasiswa PCU dan NUS. Dr. Heng Chye Kiang dari NUS selaku Director of the Centre for Sustainable Asia Cities, hadir langsung mendampingi sebagai instruktur, bersama dengan Bram Michael Wayne, S.T., M.T., dan Altrerosje Asri, S.T., M.T., dari Architecture PCU.

Dalam workshop itu, para peserta diajak untuk melihat fenomena adanya kampung kota di Surabaya, seperti kampung Ketandan, Kebangsren, dan Blauran. “Kami memilih Jalan Tanjung Anom sebagai tapak perancangan project arsitektur dalam workshop ini. Mengingat bahwa jalan tersebut merupakan salah satu penghubung antara keramaian di Jalan Tunjungan, dengan kampung-kampung yang eksis. Kami ingin saling berdiskusi mengenai desain arsitektur yang bisa menjadikan Tanjung Anom sebagai salah satu sarana yang menghubungkan, mensejahterakan, dan bahkan menyehatkan kawasan Jalan Tunjungan dan Kampung Blauran,” kata  Bram tentang latar belakang project Tanjung Anom.

Ia merinci, desain Biophilia akan menjadi pisau analisis dalam merancang bentuk arsitektur dari Tanjung Anom. Desain Biophilia adalah pendekatan desain arsitektur yang bertujuan untuk mengintegrasikan alam dan elemen natural, ke dalam perancangan bangunan. “Pendekatan itu terbukti berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan manusia di dalamnya,” sambung Bram.

Digelar pula ICEA 2023 Exhibition, sebuah pameran untuk DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) di bidang arsitektur. Berbagai produk-produk arsitektur yang ramah lingkungan, disajikan dengan sangat apik dalam kegiatan ini.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News