Industri Terancam Tarif Impor Trump, Presiden Prabowo Siapkan Langkah Antisipasi

oleh -507 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengakui bahwa kebijakan tarif impor baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi tantangan berat bagi Indonesia. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai “angin badai” yang dapat mengguncang masa depan sejumlah sektor industri nasional, terutama yang bersifat padat karya.

“Masalah Trump ini, kita akan alami dampak yang berat, mungkin. Terutama, yang bisa kena adalah industri tekstil, sepatu, garmen, dan furnitur. Ini berat karena ini padat karya,” ujar Presiden Prabowo dalam diskusi bersama para pemimpin redaksi media nasional, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Narasi, Senin (7/4/2025).

Presiden Prabowo menegaskan, bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih, pemerintah berkomitmen untuk mencari solusi bersama menghadapi dampak dari kebijakan proteksionisme AS tersebut. Salah satu upaya yang akan ditempuh adalah mencari dan membuka pasar-pasar baru di luar Amerika Serikat.

“Kita cari jalan keluar, harus berani mencari pasar baru. Kita terlalu manja juga. Kita selama ini tertarik oleh ekonomi Amerika,” ungkapnya.

Dalam pernyataannya, Presiden juga menyinggung pengaruh sistem ekonomi yang selama ini diajarkan oleh Amerika Serikat kepada negara-negara lain, termasuk Indonesia. Ia menyebut Indonesia telah menjadi “murid setia” dari prinsip-prinsip ekonomi seperti pasar bebas (free market), globalisasi (globalization), dan keterbukaan perdagangan (borders).

“Mereka ajarkan ke kita, kita murid yang setia. We follow what they teach us, all the time. The sixties, the seventies, the eighties, kita ikut Amerika, paling setia, paling loyal,” tutur Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden menekankan pentingnya membangun kemandirian ekonomi nasional. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk bangkit dan menyadari bahwa situasi global saat ini telah berubah, dan Indonesia harus menyesuaikan diri demi meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto Resmikan Produksi Emas di Gresik dan Renovasi 17 Stadion di Indonesia

“Sekarang kita harus bangun, harus dewasa. Tidak hanya kita, Eropa, negara Asia, semua, Australia juga. Oh, kalau begitu sekarang situasi berubah. Memang benar, situasi berubah,” tegasnya.

Presiden Prabowo menilai bahwa momentum ini harus dijadikan pijakan untuk memperkuat daya saing dan berdikari dalam bidang ekonomi, agar Indonesia tidak terus-menerus bergantung pada pasar luar, terutama Amerika Serikat. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.