Industri Parfum di Indonesia  Berkembang Pesat, Tren  Parfum Brand  Lokal Tumbuh 3,8 Persen 

oleh -357 Dilihat

Hijrial Aswidin Noor, Indie Perfumer  dalam workshop meracik parfum di Surabaya, Sabtu (24/02/2014) (Kilasjatim.com/Nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Perkembangan bisnis lokal yakni parfum di Indonesia  makin meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir. Pada 2022 kemarin, mulai bermunculan berbagai brand parfum lokal dengan membawa inovasi yang beragam.

Tercatat pada September 2020 lalu, produk parfum, cologne, dan fragrance  brand lokal tumbuh sebesar 3,8 persen dan mengalami peningkatan transaksi penjualan parfum sebanyak hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hijrial Aswidin Noor, Indie Perfumer  mengatakan, potensi industri parfum lokal ini diperkirakan akan terus berkembang setiap tahunnya, memberikan peluang pertumbuhan yang besar bagi para pengusaha, terutama para pengusaha muda di industri wewangian.

“Pangsa pasar parfum di Indonesia sangat potensial dan bisa menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM, terlebih pangsa parfum di pasar domestik diprediksi akan terus berkembang dan cukup besar,” ujar Rijal Noor saat ishoma di acara workshop meracik parfum di Surabaya, Sabtu (24/02/2024).

Ditambahkan, tumbuhnya bisnis parfum lokal juga dipengaruhi oleh sektor e-commerce di Indonesia yang memperlihatkan pertumbuhan signifikan yang terus meningkat setiap tahunnya. bisnis parfum lokal diketahui mendominasi penjualan secara digital di e-commerce, baik parfum untuk pria maupun wanita.

Potensi industri parfum lokal ini diperkirakan akan terus berkembang setiap tahunnya, memberikan peluang pertumbuhan yang besar bagi para pengusaha, terutama para pengusaha muda di industri wewangian.

Ardhia Putri, peserta workshop meracik parfum (kilasjatim.com/Nova)

Salah satu brand lokal yang sedang menjadi sorotan adalah Ateape, yang dikembangkan secara independen dengan konsep yang unik dan kreatif. Ateape menghadirkan ide segar dengan menggabungkan tiga bentuk seni dalam satu produk, yaitu cerita pendek, aroma parfum, dan ilustrasi.

Baca Juga :  Kenalkan Brand “XL Axiata Business Solutions” Perkuat Posisi Provider ICT Terbaik di Indonesia

“Konsumen tidak hanya akan merasakan aroma yang menggoda indera penciuman, tetapi juga akan dibawa ke dalam dunia cerita yang mendalam melalui ilustrasi yang disertakan dalam kemasan produk. Konsep ini memberi ruang untuk eksplorasi.  Kolaborasi yang menghasilkan cerpen kemudian ditranslate ke sebuah aroma . Bermain di luar ranah subyektifitas,” papar Rijal Noor.

Riyal Noor, sebagai mentor dan pelaku industri wewangian, telah menempuh berbagai pelatihan di berbagai negara seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Thailand untuk mengasah kemampuannya dalam pembuatan parfum. Visi dan misinya adalah untuk memajukan industri wewangian khususnya dalam bidang artisan perfumery.

“Pertumbuhan industri kosmetik dan parfum lokal di Indonesia mencapai lebih dari 3,8% dari PDB pada kuartal III tahun 2023. Industri parfum lokal Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang, dan dengan kehadiran brand seperti Ateape, kami berharap dapat memberikan pengalaman yang holistik bagi para pengguna parfum,” ujar Riyal Noor, yang terlibat dalam kolaborasi dengan Ateape.

Dengan kehadiran brand seperti Ateape, industri parfum lokal Indonesia semakin menunjukkan potensi besar untuk terus berkembang. Kolaborasi antara Ateape dan Riyal Noor dalam merilis seri terbaru “Lentera” diharapkan dapat memberikan pengalaman holistik bagi para pengguna parfum.

Ali Mahbub penggagas Kelas Bertumbuh yang memperkenalkan. Industri parfum artisan dengan membuka kelas edukasi. (kilasjatim.com/Nova)

Sementara itu, Dukungan dari penggagas Kelas Bertumbuh, Ali Mahbub, dalam memperkenalkan industri parfum artisan melalui kelas-kelas edukasi, diharapkan dapat mencetak lulusan yang paham dan berpotensi dalam industri parfum lokal.

“Tujuannya adalah agar masyarakat semakin memahami potensi besar parfum dalam skala hobi maupun bisnis.. Kelas Bertumbuh memberikan akses edukasi yang berkualitas terhadap masyarakat yang tinggal di daerah agar dapat bersaing dan memiliki akses ilmu dan pengetahuan seperti yang tinggal di kota-kota besar,” pungkas Ali Mahbub. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.