Hadapi Gejolak Ekonomi Global, Presiden Prabowo Siapkan Tiga Langkah Strategis

oleh -607 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan tiga langkah strategis untuk menghadapi dampak gejolak ekonomi global, terutama akibat kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Langkah tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, pada Minggu (5/4/2025). Menurutnya, strategi yang disusun Presiden Prabowo mencakup: memperluas mitra dagang Indonesia, mempercepat hilirisasi sumber daya alam (SDA), serta memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri.

“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi SDA, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global,” kata Noudhy.

Ia juga meyakini bahwa strategi ini diperkuat oleh pendekatan geopolitik yang matang, sehingga Indonesia tetap memiliki fondasi ekonomi yang kuat meski di tengah disrupsi global.

Tiga Langkah Strategis Presiden Prabowo

1. Memperluas Mitra Dagang Indonesia

Dalam pekan pertama masa jabatannya, Presiden Prabowo mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan), yang mencakup sekitar 40 persen perdagangan global.

“Keanggotaan ini akan memperkuat posisi Indonesia di kancah perdagangan internasional dan mendukung perjanjian multilateral seperti RCEP,” jelas Noudhy.

Pemerintah juga melanjutkan langkah untuk bergabung sebagai anggota tetap OECD, serta mempercepat negosiasi sejumlah perjanjian dagang lainnya, seperti CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

2. Percepatan Hilirisasi SDA

Langkah kedua adalah mempercepat proses hilirisasi sumber daya alam. Selama ini, Indonesia banyak mengekspor bahan mentah tanpa nilai tambah. Pemerintah berkomitmen mendorong industrialisasi melalui pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

“Danantara akan mendanai proyek hilirisasi di sektor-sektor strategis, seperti mineral, batu bara, minyak dan gas bumi, kehutanan, hingga perikanan,” ujar Noudhy.

Baca Juga :  Ribuan ASN Ikuti Doa Bersama Sambut Tahun Baru 1445 H, Gubernur Khofifah Sebut Imbangi Ikhtiar Profesional dengan Spititual

Tujuannya adalah meningkatkan daya saing ekspor, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing.

3. Memperkuat Daya Beli Dalam Negeri

Langkah ketiga adalah memperkuat daya beli masyarakat. Salah satu program unggulan Presiden Prabowo adalah makan bergizi gratis bagi 82 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

Selain itu, pemerintah akan membentuk 80.000 Koperasi Desa Merah Putih untuk menggerakkan ekonomi desa, membuka jutaan lapangan kerja, dan memperkuat perputaran uang di daerah.

“Ini akan meningkatkan konsumsi rumah tangga, yang merupakan komponen terbesar PDB Indonesia — sekitar 54 persen — sehingga memberi dorongan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Noudhy. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.