Gus Yani Lepas Ekspor Perdana UMKM Jeruk Nipis Kebonagung

oleh -557 Dilihat
Istimewa

Gresik, Kilasjatim: Jeruk Nipis Kebonagung meningkatkan imunitas di masa pandemi, branding ini harus diangkat dalam rangka untuk mengangkat hasil perkebunan jeruk nipis di Desa Kebonagung Kecamatan Ujung Pangkah.

Hal tersebut diungkapkan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani saat pelepasan Ekspor Perdana UMKM Jeruk Nipis ke Negara tujuan Malaysia dan Singapura bertempat di Balai Desa Kebon Agung Kecamatan Ujung Pangkah.

Dengan terus berkolaborasi dengan Dinas dan Pihak terkait dalam hal ini Diskoperindag, Dinas Pertanian, Bea dan Cukai Gresik bahkan juga bersinergi dengan para Atase perdagangan yang ada di berbagai negara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gresik, untuk memacu percepatan pemulihan ekonomi daerah sekaligus merealisasi dan mewujudkan Program Nawa Karsa Gresik Baru.

“Desa Kebon Agung Kecamatan Ujungpangkah terdapat potensi jeruk nipis sangat luar biasa, lahan kebun jeruk nipis seluas 450 hektare, menghasilkan rata-rata per hektare sebanyak 2 sampai 3 ton buah jeruk nipis per bulan, dan diapanen setiap bulan ,” ungkap Bupati Gus Yani.

Dengan kapasitas yang besar ini, lanjut Gus Yani, perlu adanya strategi pengembangan salah satunya adalah jangkauan pasar tidak hanya di lokal akan tetapi hingga ke pasar luar negeri, dengan pendampingan terus menerus dan berkelanjutan serta selalu aktif berkomunikasi dengan para Atase untuk diberikan kesempatan promosi dan berlanjut sampai mendapatkan Buyer di Singapore dan Malaysia.

Dengan proses yang demikian itu, para pelaku usaha perlu kesiapan, ketangguhan dan semangat. demikian juga dengan masing-masing Dinas terkait terus meningkatkan fasilitasi-fasilitasi dan kemudahan-kemudahan yang diperlukan oleh UMKM baik pada sisi peningkatan kualitas produk, Kuantitas dan Fasilitasi akses pasar,” ujar Bupati Gus Yani.

Baca Juga :  Stok Sembako Aman, Masyarakat Kota Mojokerto Diimbau Tak Panic Buying

Sementara itu, Kepala Desa Kebonagung, Lubis Farisman, menyampaikan diawal pandemic, kondisi pertanian di wilayahnya sangat memprihatinkan. Dimana harga jeruk nipis waktu itu berada di titik rendah sebesar 700 rupiah/kg. Namun sekarang, alhamdulillah, dengan dukungan Pemkab Gresik beserta dinas dan instansi terkait, petani yang tergabung di koperasi Super Lime bisa menembus pasar luar negeri.(KJ2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.