KILASJATIM.COM, SURABAYA: Kabar penemuan gunung bawah laut di selatan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur masih menjadi perhatian publik.
Terkait hal itu, Badan Informasi Geospasial (BIG) menjelaskan awal mula temuan gunung bawah laut tersebut.
Gunung bawah laut itu berada di 260 km dari Pacitan.
Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai BIG Yosef Sigit Purnomo mengatakan temuan tersebut terjadi saat BIG dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan survei Landas Kontinen Indonesia (LKI) di selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada September hingga November 2022.
“Kegiatan penemuan unsur gunung bawah laut itu sebenarnya kegiatan yang melibatkan temuan ketika Badan Informasi Geopasial bersama dengan kementerian lembaga lain di bawah koordinasi Kemenko Marves itu melaksanakan survei landas kontinen untuk mendukung kebijakan pemerintah,” urai Sigit dalam jumpa persnya baru-baru ini.
Dia mengatakan, penelitian itu bukan khusus untuk survei bawah laut. Namun, pada saat survei berlangsung, tim survei menemukan penampakan gunung bawah laut setinggi sekitar 2.200 meter.
“Ini adalah salah satu temuan dari tim survei ketika kami menemukan ada kenampakan topografi yang meninggi. Kemudian berdasarkan dokumen BRIN, topografi seperti ini sudah dapat disebut sebagai gunung,” ujar Sigit.
Dia menyebut, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait aktif tidaknya gunung itu. Dia juga mengatakan, bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui ada tidaknya sumber daya alam di gunung itu.
“Soal itu gunung aktif atau bukan, itu kementerian lembaga lain yang menentukan. Soal di dalam ada SDA atau bagaimana juga itu juga kementerian lembaga lain,” kata Sigit lagi.
Dia menambahkan, bahwa tugas BIG adalah mencari tahu apakah ada unsur rupa bumi baru, koordinatnya, dan memberi nama.
“Kalau terkait dengan riset, tentu data ini kami serahkan kepada BRIN khususnya, di situ kan banyak kumpulan para periset supaya diteliti lebih lanjut,” sambungnya.
Sigit menjelaskan gunung tersebut ada di laut dalam. Dia menegaskan gunung bawah laut itu masih berada pada bagian wilayah Indonesia.
“Dari Kabupaten Pacitan itu 260 km ke arah selatan. Itu ada di samudera yang dalam, di laut yang dalam. Bahkan kapal-kapal pun juga jarang sampai situ, kan sudah melampaui 200 mil,” jelasnya. “Namun masih masuk wilayah Indonesia, masih bagian wilayah Indonesia. Hanya cukup jauh dari permukiman. Tapi secara administratif, itu masuk ke Kabupaten Pacitan,” tambahnya. (rie)