Foto Istimewa
KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Semburan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo, genap berusia 19 tahun pada Sabtu (31/5/2025). Tak kunjung berhenti, dampak musibah ini masih dirasakan puluhan pelaku usaha yang terdampak langsung. Mereka pun menggelar doa bersama di tanggul titik 21, Kelurahan Siring, Kecamatan Porong, sebagai bentuk harapan dan seruan agar ganti rugi segera direalisasikan oleh pemerintahan baru di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Gabungan Pengusaha Korban Lumpur Lapindo (GPKLL) ini berlangsung khidmat. Doa bersama itu diiringi harapan besar agar perjuangan mereka selama hampir dua dekade bisa membuahkan hasil nyata. “Kami berharap di bawah kepemimpinan Pak Prabowo tidak ada lagi diskriminasi. Pemerintah harus memperhatikan kami, para pelaku usaha, yang juga jadi korban lumpur,” ujar Ketua GPKLL, Ritongga.
Ritongga mengungkapkan bahwa total kerugian 32 pengusaha yang belum diganti mencapai sekitar Rp800 miliar. Ia sendiri mengaku baru menerima uang muka Rp5 miliar, padahal kerugian perusahaannya mencapai Rp70 hingga Rp80 miliar. “Ini belum tuntas. Kami minta pemerintah menindaklanjuti,” tegas Ritongga.
Ritongga juga mengacu pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 83 Tahun 2013, yang secara jelas menegaskan bahwa tidak boleh ada perbedaan perlakuan antara warga dan pengusaha korban Lapindo. “Kalau warga dibayar, pengusaha juga harus. Kami semua korban,” katanya.
Salah satu pengusaha yang hadir, Dwi Cahyani atau akrab disapa Ibu Yeyeng, mengaku telah berjuang selama 19 tahun menuntut keadilan. “Nilai kerugian saya sekitar Rp17 miliar sejak 2006. Kami sudah berusaha ke banyak pihak, tapi tak kunjung tuntas. Semoga pemerintahan baru bisa memberi solusi, bukan sekadar janji,” ujarnya lirih, menggambarkan keputusasaannya.
Menurut Ibu Yeyeng, para pelaku usaha tidak mencari keuntungan, melainkan keadilan dan kesempatan untuk membangun kembali usaha mereka yang hancur. “Kami sudah lelah. Kami hanya ingin keadilan dan kehadiran negara,” tutup Ibu Yeyeng, dengan nada penuh harap.(tam)