Gedung Ursulin Sejak 1900, Tetap Gagah dan Dingin

oleh -950 Dilihat

Foto: kilasjatim/tqi

KILASJATIM.COM, Malang – Saya selalu menyukai lewat sini, jalan lebih lengang dan tenang tak dikejar waktu. Tembok bata merah menjulang tinggi di sisi kanan, sebelah kiri tembok putih, krem memanjang. Dulu jalan ini bernama Jl. Celaket kini berubah menjadi Jl. Jaksa Agung Suprapto.

Bentang bangunan ini adalah bagian dari sekolah Cor Jesu Malang, dari jenjang Kelompok Bermain hingga SMA, berikut asrama putri di dalamnya. Dilansir dari corjesu-malang. sch.id gedung ini didirikan oleh tiga suster ursulin, Sr. Xavier Smeets, Sr. Alclegonde Flaken dan Sr. Martha Bierings pada 6 Februari 1900. Sebagai tempat pendidikan biarawati. Yang akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan hingga sekarang.

Keberadaan gedung tersebut mengalami jatuh bangun oleh perang. Pernah dikuasai Jepang, ketika negeri matahari terbit menjajah Malang. Pernah dibakar pemuda, ketika Belanda bersama sekutunya melakukan agresi militer pada 1947. Dengan alasan khawatir gedung tersebut dimanfaatkan sebagai tempat persembunyian.

Hancur dan hangus. Tembok roboh di sana-sini, dibangun kembali pada 8 April 1951, tanpa menghilangkan kesan klasik, khas bangunan kuno yang dingin dan sedikit misteri, jika melihat sekilas.

Sekian waktu lalu bangunan di sekitar sana nampak sepi dan hening. Sebelum warung kopi Fajar Baru buka 24 jam di sisi kanan jalan. Begitu pula Cafe Palm yang menempati belakang SDK Cor Jesu. Semuanya menjadi jujugan anak muda sekadar untuk ngumpul, ngopi dan mabar game-game an.

Meski demikian keberadaan warung kopi, tak mengalahkan pamor gedung seluas 22 ribu meter persegi itu. Gagah dan dingin, dengan segala cerita yang beredar, tentang seorang perempuan berambut panjang yang berjalan di sisi tembok dan menghilang di pintu gerbang. (tqi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga :  Haornas, Pemprov Jatim Guyurkan Bonus Rp 5 M

No More Posts Available.

No more pages to load.