Entaskan Pengangguran Dengan Digitalisasi, Reni: Sudah Seharusnya

oleh -407 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya: Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti menyayangkan tingkat pengangguran di Kota Surabaya. Di mana, menurut data BPS, prosentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Surabaya mencapai 7,62 persen. Angka itu, menurut Reni, harusnya bisa diminimalisir lagi.

Ada banyak Langkah efektif yang bisa dilakukan, salah satunya pengentasan pengangguran berbasis smart city. Menurut Reni, itu merupakan cara yang relevan dan lumrah, karena Surabaya sudah dinobatkan sebagai smart city yang mana pasti sarat dengan digitalisasi.

“Digitalisasi harus dimanfaatkan benar untuk mengentaskan pengangguran. Terlebih kini semua layanan di Kota Surabaya juga sudah berbasis digital. Jadi, saya kira sudah menajdi keharusan,” kata Reni saat berdiskusi, Rabu (1/11).

Menurut Politikus PKS tersebut, Pemkot harus memulai langkah dengan membuat satu aplikasi. Harusnya lebih mudah membuatnya, apalagi aplikasi untuk pelayanan warga sudah banyak dibuat. Lewat aplikasi itu, lulusan SMA/SMK atau usia produktif bisa memasukkan data dirinya. Mulai dari minat, bakat, kemampuan, ketertarikan, pengalaman organisasi, keinginan bidang pekerjaan, passion, dan sebagainya.

“Apabila ada warga usia produktif, utamanya siswa yang sudah lulus SMA/SMK,diharapkan punya akun dan membuat profil mereka di aplikasi itu dan profil itu, bisa di up date sesuai dengan perkembangannya masing-masing, sehingga Pemkot mengantongi data lengkap warga usia produktif,” jelas Reni.

Lewat data-data tersebut, Pemkot bisa mengarahkan mereka ke jalur yang tepat. Jika ada pelatihan, workshop, atau seminar, anak-anak bisa terinformasi sesuai minat dan bakatnya. Termasuk saat ada lowongan ataupun bursa kerja, sehingga tidak hanya Pemkot, tapi pihak lain yang membutuhkan bisa mengirimkan notifikasi di masing-masing akun.

Adanya aplikasi dengan data yang terintegrasi bakal memudahkan Pemkot menebar lowongan dan memberikan pelatihan untuk up skill anak muda atau penduduk usia produktif.

Baca Juga :  Buka Diklat Peningkatan SDM Kepala Desa, Gubernur Khofifah: Desa jadi Kekuatan Ketahanan Nasional Sangat Penting di Segala Lini

“Dengan begitu, mereka bisa bekerja sesuai passion dan kemampuan. Pemasukan pun maksimal. Perekonomian keluarga bisa terangkat,” kata Reni.

Pemkot Surabaya pun sudah menelurkan aplikasi khusus untuk Kader Surabaya Hebat (KSH) untuk merangkum data. Jadi, perihal aplikasi untuk mengoleksi profil anak-anak muda produktif pasti bukan hal yang sulit.

Selain TPT berkurang signifikan dan IPM meningkat, ada nilai plus lain yang bakal didapatkan Surabaya jika menerapkan saran dari dewan. Di antaranya, kualitas hidup manusia meningkat, meningkatkan pula produktivitas masyarakat dan daya saing ekonomi daerah, serta mewujudkan kemandirian ekonomi.(ADV/den)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.