KILASJATIM.COM, Surabaya – Mendukung Gerakan Zero Waste dalam pengelolaan ketenaga listrikan, PT PLN (Persero) melakukan kegiatan benchmarking di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo, yang kini memiliki dua pembangkit utama yaitu Land Fill Gas (LFG) Power Plant dengan kapasitas 1,65 MW dan Waste Gasification Power Plant dengan kapasitas 9 MW. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PLN untuk mendukung program green energy dengan konsep zero waste.
PLTSa Benowo menjadi contoh nyata dalam pemanfaatan sampah untuk pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Hari Sunjanaya selaku Deputy General Manager PT. Sumber Organik sebagai PT yang mengelola menjelaskan untuk Land Fill Gas Power Plant memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari proses penguraian sampah di TPA Benowo untuk dijadikan sumber energi listrik.
Sementara itu, Waste Gasification Power Plant menggunakan teknologi gasifikasi untuk mengubah sampah menjadi gas yang kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik, dan sisa pembakaran (Fa/Ba) masih dapat dimanfaatkan kebutuhan lainnya.
EVP Aneka Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Zainal Arifin, menyatakan bahwa benchmarking ini bertujuan untuk mempelajari dan menerapkan teknologi serta praktik terbaik dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik.
“Kegiatan ini sangat penting untuk mengembangkan sumber energi terbarukan di Indonesia dan besar kemungkinan untuk direplikasi di kota-kota lainnya,” ujar Zainal Arifin.
PLTSa Benowo tidak hanya berfungsi sebagai pembangkit listrik tetapi juga sebagai bagian dari upaya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan adanya dua pembangkit tersebut, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA sekaligus menghasilkan energi listrik yang ramah lingkungan.
“PLN UP3 Surabaya Selatan mendukung dalam penggunaan pembangkit tenaga sampah sebagai dukungan zero waste dan salah satu inovasi dalam pemenuhan listrik untuk pelanggan kami. Kami berharap, melalui kegiatan ini, PLN dapat terus berinovasi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mendukung pencapaian target energi terbarukan nasional,” tambah Achmad Roni Assistant Manager Niaga dan Pemasaran sebagai perwakilan dari Manager PLN UP3 Surabaya Selatan.
Upaya ini sejalan dengan visi PLN untuk menjadi perusahaan energi terdepan yang mendukung pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan energi terbarukan. Kegiatan benchmarking di PLTSa Benowo diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong implementasi proyek-proyek serupa di wilayah lain di Indonesia.
Dengan langkah-langkah konkret ini, PLN terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan energi yang bersih dan berkelanjutan, serta turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. (nov)