Diapresiasi Menteri Hingga Gubernur, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi Layak Jadi Ikon Pariwisata

oleh -243 Dilihat

BANYUWANGI, kilasjatim.com – Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi kembali berhasil memukau ribuan wisatawan. Penampilan akbar 1.200 penari dan 150 talent pendukung yang berlangsung Sabtu (16/9/2023) di Pantai Boom Banyuwangi dengan latar Selat Bali menarik ribuan wisatawan domestik dan mancanegara. Atraksi seni kelas dunia ini juga menampilkan aksi prajurit TNI AU yang melakukan manuver udara dengan anggun.

Dengan mengusung tema “Omprog: The Glory of Art”, Festival Gandrung Sewu diapresiasi sebagai ikon wisata Nasional. “Festival Gandrung Sewu layak menjadi ikon seni Indonesia,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno yang memberi sambutan secara virtual.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut Festival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global. “Ini akan menjadi pintu pembuka, bagaimana budaya Banyuwangi bisa tampil di pentas-pentas internasional,” puji Khofifah.

Festival Gandrung Sewu rutin digelar di Banyuwangi sejak 2012. Tahun ini tema yang diangkat adalah ”Omprog” alias mahkota penari gandrung. “Omprog menjadi ikon yang kuat, yang akan menjadikan Tari Gandrung semakin mendunia,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Turut hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin, dan perwakilan berbagai kementerian serta pemda se-Indonesia.

”Terima kasih khusus untuk Bapak Kepala Staf TNI AU beserta jajarannya yang luar biasa. Atraksi udara yang ditampilkan menunjukkan bagaimana keandalan TNI AU sebagai sayap pelindung Tanah Air, Swa Bhuwana Paksa,” ujar Ipuk.

Ipuk menjelaskan, Festival Gandrung Sewu tak semata persoalan pertunjukan. Tapi, menjadi konsolidasi kebudayaan. Ia mengenang bagaimana sulitnya mencari seribu penari gandrung pada saat pertama kali dihelat. Berbeda dengan sekarang, ribuan anak-anak muda antusias mengikuti seleksi di masing-masing kecamatan agar bisa tampil.

Baca Juga :  Wow, Telkom Raih Penghargaan Best Company To Work In Asia 2019

“Gandrung Sewu ini juga menjadi bagian dari konsolidasi kebudayaan. Bagaimana kemudian menari gandrung menjadi kebanggaan bagi anak-anak muda. Mereka turut melestarikan seni dan budayanya,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Blambangan Hasan Basri menjelaskan bahwa omprog atau mahkota pada penari gandrung sarat dengan makna. Setiap bagiannya menyimpan simbol tertentu. Ada pilisan, bathukan, ombyok, kether, nanasan hingga gatutkaca berbadan naga. “Bagian-bagian tersebut menyiratkan makna kehidupan yang senantiasa dinamis. Kehidupan yang harus selalu mengarah kepada kebaikan,” jelasnya.

Dalam Festival Gandrung Sewu tahun ini turut dimeriahkan atraksi dari Pasukan TNI AU dalam rangkaian Semarak Dirgantara. Atraksi ini menampilkan berbagai aksi atraksi udara para prajurit TNI AU.

Ada penampilan 15 penerjun pembawa bendera, Flypast 4 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano dan Flypast 3 pesawat tempur T-50i golden eagle. Hal ini semakin menambah kemeriahan pagelaran yang pertama kali dihelat pada 2012 itu. (sag)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News